ANDALPOST.COM — Tim penyelamat Korea Selatan (Korsel) menemukan sedikitnya tujuh jenazah dari sebuah bus yang terperangkap di terowongan bawah tanah akibat banjir bandang.
Sebelumnya, Korsel dilanda hujan lebat selama berhari-hari. Sehingga menyebabkan tanah longsor serta meluapnya bendungan besar.
Pejabat di pusat kota Osong mengatakan kepada kantor berita Yonhap pada Minggu (16/7/2023), tim penyelamat menemukan enam mayat tambahan dari ketinggian 685 meter (2.247 kaki). Saat mereka bergegas untuk menjangkau beberapa orang yang masih terperangkap di sana.
Underpass empat jalur terendam pada Sabtu (15/7/2023), saat tepian Sungai Miho di dekatnya runtuh setelah hujan lebat selama tiga hari.
Banjir juga menyapu terowongan di Korsel sehingga banyak orang yang tidak sempat melarikan diri.
Para pejabat mengatakan, petugas penyelamat menemukan satu mayat dari terowongan pada Sabtu. Serta menyelamatkan sembilan orang yang berpegangan pada sisi pagar pengaman di sekitar terowongan agar tetap bertahan hidup, menurut surat kabar Korea Herald.
Selain itu, ada 15 kendaraan, termasuk bus dan 12 mobil, terjebak di dalam terowongan dan total 11 orang dilaporkan hilang.
“Ada banyak mobil di dalam terowongan ketika air mulai masuk dan naik sangat cepat,” kata salah satu dari sembilan orang yang selamat kepada Yonhap pada hari Sabtu.
“Saya tidak mengerti mengapa terowongan itu tidak ditutup lebih awal,” tuturnya.
Berhari-hari Diguyur Hujan Lebat
Korsel yang sedang berada di puncak musim panasnya, diguyur hujan lebat sejak 9 Juli lalu.
Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan mengatakan, tanah longsor dan banjir yang dipicu oleh hujan deras menewaskan sekitar 26 orang pada Sabtu dan Jumat (14/7/2023).
Seluruh korban jiwa dilaporkan di wilayah tengah dan tenggara negara tersebut.
Sebagian besar korban, termasuk 17 tewas dan sembilan hilang, berasal dari provinsi Gyeongsang Utara.
Mayoritas lantaran tanah longsor besar di daerah pegunungan yang menelan rumah-rumah warga.
“Di daerah yang terkena dampak paling parah, seluruh rumah tersapu seluruhnya,” kata seorang responden darurat kepada Yonhap.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.