Selain itu, bencana alam tersebut juga mendatangkan malapetaka di Chittagong, kota terbesar kedua di Bangladesh.
Pasalnya, di kota tersebut mengalami bencana banjir terburuk dalam beberapa dekade terakhir.
Sekitar 19 orang tewas akibat banjir yang berdampak pada sekitar 450.000 orang di Chittagong.
Daerah lain, seperti kecamatan Bandarban dan perbukitan Rangamati, juga mengalami kesulitan serupa.
Banjir bandang besar menewaskan sedikitnya sepuluh orang di Bandarban, sementara lima orang tewas di distrik Rangamati.
Pihak berwenang Bangladesh telah mengirimkan makanan dan pasokan bantuan ke daerah yang terkena dampak.
Namun, terlepas dari upaya itu, lima orang dikabarkan masih hilang.
Seorang pejabat senior pemerintah di wilayah Chatogram (sebelumnya Chittagong) meyakinkan publik bahwa pemerintah telah melakukan segala daya untuk membantu rakyat selama masa sulit seperti saat ini.
Inggris Salurkan Bantuan
Inggris menyumbangkan Rp4 miliar bagi Bangladesh yang tengah mengalami kesulitan akibat banjir serta tanah longsor.
Bantuan dari Inggris tersebut akan disalurkan kepada lebih dari 18.000 orang yang terkena dampak banjir di distrik Bandarban, Rangamati dan Cox’s Bazar.
Dana itu akan dialokasikan oleh Start Fund Bangladesh, bekerja sama dengan Caritas Bangladesh dan Action Aid Bangladesh.
Dukungan tersebut sekaligus melengkapi tanggapan Pemerintah Bangladesh.
“Inggris mendukung semua orang yang terkena dampak banjir dahsyat di Bangladesh timur. Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Inggris memberikan bantuan kemanusiaan untuk menanggapi kebutuhan mendesak,” beber Komisaris Tinggi Inggris untuk Bangladesh, Sarah Cooke.
Bantuan tersebut meliputi barang-barang penting, termasuk makanan, air bersih, perlengkapan sanitasi dan kebersihan. Juga tempat berlindung dan bantuan tunai kepada lebih dari ribuan orang yang terkena dampak banjir. (spm/ads)