ANDALPOST.COM — Hujan lebat melanda Timur Laut China telah menyebabkan banjir di Provinsi Jilin dan menewaskan setidaknya 14 orang pada Senin, (7/8/2023).
Media setempat melaporkan bahwa insiden fatal ini telah terjadi selama lebih dari tujuh hari.
Insiden banjir ini disebabkan oleh perubahan iklim ekstrim yang terjadi di seluruh negara tersebut.
Menurut keterangan dari Beijing, pada hari Jumat lalu, (4/8/2023) dilaporkan bahwa akibat dari bencana alam ini telah mengakibatkan sekitar 147 kematian dan orang hilang terhitung sejak bulan lalu.
Kantor media lokal, Xinhua mengatakan, “pada dasarnya telah berakhir,” katanya dengan laporan hampir 19.000 orang terpaksa dievakuasi. Serta 21 fasilitas direlokasi sementara telah didirikan.
Hal ini dikarenakan hujan deras melanda negara tersebut usai Topan Doksuri melanda China daratan dan membelok ke arah Utara.
Akibatnya, pihak berwenang setempat harus melakukan operasi pembersihan usai hujan lebat menghancurkan infrastruktur. Bahkan membanjiri seluruh distrik negara tersebut.
Pihak berwenang melalui laporan Xinhua juga memperingatkan bahwa di bagian dari dua Sungai besar di Heilongjiang dan Jilin mengalami peningkatan garis air pada level waspada.
Melalui CCTV di sekitar wilayah itu juga menunjukkan, bahwa upaya pemulihan di provinsi timur laut Heilongjiang telah dilakukan.
Para penduduk desa terlihat menggunakan sekop dalam melakukan upaya pembersihan air berlumpur yang mengendap di bangunan.
Akibat dari hujan deras dan banjir yang melanda provinsi tersebut telah menyebabkan banyaknya kerugian bagi penduduk lokal.
Tidak hanya itu, menurut laporan China bahkan tengah mengalami kesulitan dalam mengatasi curah hujan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.