Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Banyak Kader Keluar dari PSI, Upaya Kepemimpinan Giring Bermasalah?

Ketua PSI Giring Ganesha (Foto: PSI)

ANDALPOST.COM – Belakangan ini nama Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sedang disorot, sebab beberapa kader PSI memutuskan hengkang, salah satunya adalah Rian Ernest.

Padahal nama Rian Ernest sendiri menduduki posisi penting di PSI yakni sebagai Direktur Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat PSI.

Kehilangan sosok Rian tentu membuat tanda tanya besar terkait konflik yang terjadi di partai yang dihuni mayoritas anak muda tersebut.

Muncul banyak perdebatan, narasi mengerucut pada kepemimpinan Giring yang dipertanyakan.

Banyak asumsi menyebut jika kepemimpinan mantan vokalis grup band Nidji itu bermasalah.

Namun narasi tersebut terbantahkan karena Giring sendiri membantah jika bukan dirinya yang membuat ulah.

Secara gamblang Giring bahkan mengklaim jika Rian yang justru membuat ulah.

“Justru Rian yang bikin konflik kok. Dia yang seharusnya introspeksi. Nanti ada momennya kalau 2024, saya akan cerita,” kata Giring.

Ia dengan percaya diri menambahkan, meski banyak kader yang keluar itu bukan karena kepemimpinannya.

Ini adalah upaya PSI dalam melakukan pembersihan di internal.

“Justru ini sekarang kita lagi bersih-bersih, pemurnian,” ujarnya.

PSI tidak khawatir dengan banyaknya kader yang keluar, mengingat setelah ini bakal banyak orang baru yang berpotensi untuk masuk partainya.

“Saya rasa nanti ada kader-kader baru, sebagai tanda kita akan melakukan pelebaran sayap,” jelasnya.

Keyakinan ini dibuktikan Giring lewat pernyataan jika angka kader PSI yang keluar tidak sebanding dengan masuk.

Dikatakan jika saat ini banyak sekali kader yang jumlahnya ribuan sedang mengantre berebut tiket masuk PSI.

“Sebetulnya kalau dibandingkan antara yang keluar jumlahnya 4 dan yang masuk ada ribuan,” ujarnya. 

Diketahui jika selain nama Rian Ernest, elit PSI lain yang mengundurkan diri adalah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PSI DKI Jakarta Victor Sianipar, Surya Tjandra, Ketua DPP PSI Banten Azmi Abubakar, Tsamara Amany dan Sekretaris Dewan Pembina PSI Sunny Tanuwidjaja.

Kehilangan nama-nama elit tersebut tidak dipungkiri akan menjadi kerugian bagi PSI untuk menyongsong Pemilu 2024 mendatang.

Meskipun bakal ada ribuan nama yang ingin masuk ke PSI.

Tetapi mereka adalah elit partai yang cukup berpengalaman dalam kontestasi politik di Indonesia.

Sementara itu, Rian Ernest sendiri mengaku berat dengan keputusan hengkang dari PSI.

Pasalnya sudah selama empat tahun PSI menjadi rumah bagi Rian untuk berpolitik dan menyuarakan gagasan-gagasannya.

Eks dari staf Basuki Tjahaja Purnama ini, mengatakan meski berat namun keluar dari PSI adalah tindakan yang benar dan perlu dilakukan.

“Partai Solidaritas Indonesia telah menjadi rumah yang begitu hangat dan nyaman bagi saya selama 4 tahun ini. Namun kini saatnya saya mengambil keputusan yang berat tapi perlu saya lakukan. Melalui video ini, saya menyatakan pengunduran diri saya dari Partai Solidaritas Indonesia,” kata Rian.

Isu menyeruak bahwa Rian bakalan direkrut oleh Perindo mengingat akhir-akhir terlihat keduanya nampak begitu mesra, meski Perindo sendiri belum mengkonfirmasinya secara resmi.

(PAM/FAU)