Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Biden Umumkan Hubungan Diplomatik Baru dengan Dua Negara Kepulauan Pasifik

Presiden AS Joe Biden (Foto: Brendan Smialowski/AFP/Getty Images) Presiden AS Joe Biden (Foto: Brendan Smialowski/AFP/Getty Images)

ANDALPOST.COM — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan secara resmi mengakui hubungan diplomatik dengan negara-negara Pasifik di Kepulauan Cook dan Niue, Senin (25/9/2023).

Hal itu ia sampaikan saat menjadi tuan rumah bagi para pemimpin regional dalam upaya untuk merebut pengaruh dari Tiongkok.

Pengumuman tersebut disampaikan pada awal pertemuan puncak dengan Forum Kepulauan Pasifik yang beranggotakan 18 negara. Di mana para pejabat AS mengatakan sang presiden mengumumkan sikap Amerika yang lebih tegas di wilayah itu.

Biden mengatakan, Washington mengakui Kepulauan Cook dan Niue sebagai negara yang berdaulat dan merdeka. Sehingga akan menjalin hubungan diplomatik dengan keduanya.

“Langkah ini akan membantu mempertahankan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”, kata Biden.

Biden pun menambahkan bahwa kesepakatan untuk mengakui kedua negara juga akan membantu mengekang penangkapan ikan ilegal. Lalu menangani perubahan iklim di wilayah yang rentan, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Kepulauan Cook dan Niue berpenduduk kurang dari 20.000 jiwa namun merupakan zona ekonomi yang luas di Pasifik Selatan.

Keduanya merupakan negara yang memiliki pemerintahan sendiri dan berada dalam asosiasi bebas dengan Selandia Baru.

Sehingga, kebijakan luar negeri dan pertahanan mereka dalam berbagai tingkatan terkait dengan Wellington.

Setelah beberapa dekade diperlakukan sebagai wilayah yang relatif terpencil, Pasifik Selatan pun telah menjadi arena persaingan penting antara AS dan Tiongkok. Terlebih, hubungan kedua negara semakin mengalami ketegangan dan kian agresif.

Sementara Tiongkok telah secara dramatis meningkatkan pengaruh ekonomi, politik, dan militernya di kawasan laut yang strategis.

Ketegasan

Joe Biden (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)

“Tidak diragukan lagi bahwa ada peran yang dimainkan RRT dalam semua ini”, kata seorang pejabat senior Gedung Putih yang tidak mau disebutkan namanya, merujuk pada Tiongkok dengan singkatan nama resminya.

“Ketegasan dan pengaruh Tiongkok, termasuk di kawasan ini, telah menjadi faktor yang mengharuskan kita mempertahankan fokus strategis kita,” imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.