ANDALPOST.COM – Tidak jarang pengidap borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang didiagnosa sebagai pengidap bipolar disorder, maupun sebaliknya.
Hal ini dikarenakan keduanya memiliki tanda-tanda atau gejala yang sama, yaitu ketidakstabilan suasana hati dan impulsivitas.
“Gangguan kepribadian ambang dan gangguan bipolar adalah penyakit mental yang relatif umum dan berdampak serius pada emosi dan kehidupan orang yang terkena dampaknya. Seperti kita, sebagai orang-orang yang peduli pada mereka,” kata Sarah Fineberg, M.D., dari Psikiatri Yale.
“Kedua kondisi tersebut melibatkan periode emosi yang intens dan berfluktuasi, yang bisa sangat menyusahkan dan meningkatkan risiko bunuh diri,” jelasnya.
Untuk itu, penting bagi kita mengenali gejala-gejala gangguan kepribadian ambang dan gangguan bipolar. Agar kita bisa lebih memperhatikan lagi orang-orang di sekitar kita.
Orang yang mengidap gangguan kepribadian ambang biasanya:
- Melakukan hal-hal untuk menghindari ditinggalkan duluan, seperti mudah bergantung kepada orang lain atau mengakhiri hubungan tiba-tiba
- Pola hubungan yang intens namun tidak stabil dengan keluarga, teman, ataupun pasangan
- Pola pikir terhadap diri sendiri yang buruk dan tidak stabil
- Perilaku impulsif yang membahayakan diri, seperti boros, seks tanpa pengaman dan makan dengan sangat banyak. Namun, apabila hal ini terjadi hanya ketika suasana hati sedang baik, maka kemungkinan hal itu merupakan gejala bipolar disorder
- Perasaan kosong yang terus menerus
- Kemarahan yang tidak dapat dikontrol
- Disosiasi atau perasaan terlepas dari badan sendiri
Sementara itu, orang yang mengidap gangguan bipolar, seringkali:
- Memiliki fase suasana hati yang berbeda-beda dari waktu ke waktu (manik dan depresif)
- Perasaan bahwa dirinya sendiri lebih penting daripada orang lain
- Berhalusinasi atau memiliki delusi
- Perasaan sakit di badan yang tidak bisa dijelaskan
- Menarik diri dari pergaulan
- Ketidakpedulian dan pesimisme
- Kekhawatiran berlebih
- Penilaian yang buruk
Kedua gangguan jiwa tersebut memiliki kesamaan di mana penderitanya merasakan keinginan untuk bunuh diri dan perilaku impulsif yang membahayakan diri.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.