Jenesis Dockery
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Jenesis Dockery merupakan anak yang sangat energetik.
Ia suka melakukan dansa, membuat video, dan mencintai semua orang.
Akibat dari insiden ini, pihak keluarga mengatakan bahwa setelah kepergian Jenesis mereka mengalami masa yang sulit.
Tidak hanya itu, pihak keluarga juga melakukan kampanye keadilan atas tewasnya Jenesis.
Menurut laporan, saat ini anak laki-laki berusia 11 tahun itu telah ditahan setelah ada cukup bukti. Ia juga telah didakwa dengan pembunuhan.
Di sisi lain, ayah korban, Fon Dockery mengatakan, “ini adalah mimpi buruk yang mengerikan, itu masih tidak terasa nyata. Sulit untuk mengungkapkan dengan kata-kata bagaimana akami mencoba menavigasi, tiga minggu nanti, untuk sesuatu yang harus dilakukan. Kami mengenakan pin oranye pada hari kami menguburkan putri kami, untuk kesadaran atas kekerasan senjata,” ucap Fon Dockery pada konferensi pers.
Sang ayah juga menyayangkan kalau hidup putrinya harus berakhir tragis.
“Hidup putri saya diambil secara tragis,” kata Fon Dockery kepada awak media.
“Hati saya sakit memikirkan bahwa saya akan berada dalam situasi di mana saya harus menghibur putri bungsu saya,” tutupnya.
Sementara itu, menurut laporan pihak berwenang, pelaku saat ini berada di dalam tahanan Departemen Penahanan Remaja.
Namun, terkait dengan tuntutan yang akan dijalankan, pihak berwenang masih belum tahu apa ada orang dewasa yang akan terlibat di dalamnya. (zaa/ads)