Tenaga Kerja Perempuan
Ketika perusahaan energi terbarukan China, Sungrow membangun pembangkit listrik tenaga surya tahun lalu di Manikganj, dekat Dhaka.
Diketahui, sekitar 200 pekerja yang terlibat dalam konstruksi, sepersepuluh tenaga kerja adalah perempuan.
“Sekarang setelah pabrik beroperasi, jumlah staf wanita telah berkurang setengahnya,” kata Imran Chowdhury, Kepala Pengembangan Proyek di Bangladesh.
Kebanyakan dari mereka bekerja dalam pengembangan proyek, departemen hukum, administrasi dan akuntansi.
Chowdhury menambahkan, kalau pekerjaan tingkat lapangan, seperti yang melibatkan operasi dan pemeliharaan, menawarkan lebih banyak pengalaman langsung. Ditambah pula, dengan peluang lebih tinggi untuk promosi.
Akan tetapi, hanya sedikit yang tersedia, dan diketahui membutuhkan keterampilan yang tidak dimiliki oleh sebagian besar pelamar perempuan.
Mengetahui masalah tersebut, Chief Impact Officer untuk perusahaan konsultan Dev Tale Partners, Arif Raihan terus melatih insinyur perempuan.
Secara khusus, bagi yang ingin memasuki sektor energi hijau dan mendorong mereka untuk mengambil peran teknis, serta kepemimpinan.
(spm/fau)