Dengan mengatur kondisi dopamine yang tidak berlebih hal tersebut dapat menguntungkan kita memiliki kondisi kesehatan mental maupun fisik yang baik. Akibatnya, kondisi ini meningkatkan kinerja seseorang dalam belajar ataupun bekerja
Dr. Cameron Sepah
Salah satu pencetus dopamine detox ialah Dr. Cameron Sepah. Beliau menggunakan Teknik Dopamine detox untuk pasienya sehingga terlepas dari ketergantungan seperti contohnya layar notifikasi di Handphone.
Dilansir dari video yang ia buat di Youtube, Dr. Sepah membiarkan para pasienya untuk merasakan bosan,kesepian dan aktivitas sederhana yang merangsang tingkat dopamine untuk tidak terlalu tinggi.
“Ketika kita terlalu sering mengambil ‘jalur cepat’ menuju kesenangan, jalur normal lainya akan terasa berat dan sangat membosankan,” ujar Dr. Cameron.
“Sehingga kita akan memilh untuk berhenti dan menghindarinya,” lanjut Dr. Cameron Sepah psikiater asal Amerika Serikat.
Tujuan Dr. Sepah melakukan itu terhadap pasienya ialah tidak lain untuk menginformasikan kepada pasienya bahwa rangsangan tertentu dapat menganggu aktivitas utama mereka.
Dilansir dari situs resmi Kementrian Keuangan Indonesia (Kemenkeu).
Zat kimia dopamine tidak bisa dihilangkan dari tubuh kita, namun kita masih dapat untuk menkontrol kadar dopamine yang ada di dalam tubuh kita.
Tentunya melakukan dopamine detoks itu tidaklah menjauhkan kita dari tekologi, melainkan membuat kita lebih meningkatan tingkat keproduktifan di dunia nyata .
Sehingga nantinya kita bisa mengetahui, mana kebiasaan yang baik dan kebiasaan yang buruk.
Selain itu, dengan kita melakukan aktivitas seperti berolahraga, dan baca buku. Diharapkan aktivitas tersebut dapat membantu mengkontrol kadar dopamine yang ada pada tubuh kita sehingga tentunya akan membantu meningkatkan produktivitas. (els/adk)