Kereta Cepat Pertama
Indonesia, negara terbesar keempat di dunia dan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, telah secara aktif dan terbuka menarik investasi dari Tiongkok, mitra perdagangan dan investasi terbesarnya.
Pertemuan tingkat tinggi pada bulan Juli antara pemimpin Indonesia dan Tiongkok, Joko Widodo dan Xi Jinping, pun mengungkap serangkaian proyek. Termasuk rencana untuk membangun pabrik kaca Tiongkok yang bernilai miliaran dolar di pulau Rempang di Kepulauan Riau, Indonesia, sebagai bagian dari proyek baru.
‘Eco-City’ pun memicu protes sengit selama berminggu-minggu dari penduduk asli pulau yang menentang penghancuran desa mereka.
Widodo dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang difoto saat melakukan uji coba kereta api berkecepatan tinggi baru sepanjang bulan September.
Kesepakatan kereta api pun diketahui pertama kali ditandatangani pada tahun 2015. Sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok dan konstruksinya dimulai pada akhir tahun itu.
Proyek ini awalnya diharapkan selesai pada tahun 2019, namun mengalami beberapa penundaan operasional akibat pandemi Covid-19. Serta pengadaan tanah dan biaya yang membengkak. (paa/ads)