ANDALPOST.COM – China mengungkapkan akan memperluas kerja sama militer dengan negara Pakistan, Kamis (27/4/2023).
Langkah andal tersebut ditempuh guna memperdalam kepentingan kedua negara dan bersama-sama melindungi perdamaian serta stabilitas regional.
Kementerian pertahanan China mengatakan Zhang Youxia, wakil ketua Komisi Militer Pusat China mengumumkan hal itu selama pertemuannya dengan panglima militer Pakistan, Jenderal Syed Asim Munir.
“Mencatat bahwa China dan Pakistan adalah mitra kerja sama strategis segala cuaca dan teman dekat. Zhang mengatakan bahwa tidak peduli bagaimana situasi internasional berubah. China selalu mengutamakan Pakistan dalam diplomasi lingkungannya,” terang Kementerian pertahanan China .
Pernyataan lain yang dikeluarkan oleh sayap media tentara Pakistan, Inter-Services Public Relations (ISPR), mengatakan Munir disambut dengan hangat dan diberikan penjaga kehormatan saat kedatangannya di markas Tentara Pembebasan Rakyat di Beijing pada Rabu (26/4/2023).
“Masalah kepentingan keamanan bersama dan kerja sama militer dibahas. Kedua komandan militer menegaskan kembali perlunya menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. Serta meningkatkan kerja sama militer ke militer,” kata pernyataan Pakistan.
ISPR menyebut Munir juga bakal menggelar pertemuan lebih lanjut dengan pejabat militer di China untuk meningkatkan hubungan jangka panjang antara kedua militer.
Muhammad Faisal, seorang analis kebijakan luar negeri yang berbasis di Islamabad dan pengamat dekat hubungan Pakistan-China menjelaskan kunjungan Al Jazeera Munir sangat penting karena dilakukan di tengah krisis politik, ekonomi dan keamanan di Pakistan.
“Akhir-akhir ini, ketergantungan Pakistan pada China untuk stabilitas ekonomi dan koordinasi keamanan regional telah tumbuh dalam menghadapi tantangan keuangan, ancaman terorisme yang baru, dan tantangan yang berpusat pada India,” beber Munir.
Persoalan Sengketa
Sementera itu, kedua negara juga tengah menghadapi masalah sengketa perbatasan dengan India yang dapat mengancam keamanan regional.
Pendahulu Munir Jenderal Qamar Javed Bajwa mengunjungi China dua bulan sebelum pensiun pada November 2022 lalu.
Dalam kunjungan itu Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif juga menyambangi Beijing dan bertemu dengan presiden Xi Jinping.
China sendiri telah menginvestasikan Rp880 triliun dalam proyek ambisius Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) dan merupakan mitra ekonomi serta pertahanan utama negara tersebut.
Sedangkan, Asia Selatan berutang hampir Rp440 miliar atau sekitar 23 persen dari total utangnya ke China.
Saat Pakistan berjuang untuk melanjutkan program pinjaman Rp16 triliun yang sangat dibutuhkan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).
Sehingga, Pakistan meminta bantuan dari sekutunya, terutama China, untuk memperpanjang beberapa pinjaman yang ada.
Analis Faisal mengatakan sementara militer Pakistan tetap terlibat dengan China dalam keamanan regional.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.