Selain itu, masalah ekonomi juga menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan antara komandan militer China dan Pakistan.
“Ini adalah perkembangan baru dan menunjukkan bahwa militer China mengikuti dengan cermat tantangan ekonomi Pakistan,” ungkap Faisal.
Lantaran China kerap membantu Pakistan di sektor ekonomi. Beberapa tahun terakhir terjadi banyak serangan terhadap warga negara China dan fasilitas yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di Pakistan.
Pada awal bulan ini, seorang warga China pekerja di pembangkit listrik tenaga air tengah membangun sebuah perusahaan di Pakistan utara.
Namun, dia dituduh melakukan penistaan yang menjadi masalah sensitif di Pakistan yang mayoritas merupakan Muslim.
Kemudian, pria China itu berada dalam tahanan yudisial selama dua minggu dan berakhir pada 2 Mei 2023.
Dua tahun lalu, 13 orang termasuk sembilan warga China yang bekerja di proyek pembangkit listrik tenaga air dinyatakan tewas dalam serangan.
Serangan itu diklaim dilakukan oleh Taliban Pakistan atau dikenal dengan TTP.
Pada April 2022, tiga guru China dan sopir Pakistan meninggal dunia dalam serangan bunuh diri di sebuah universitas di kota Karachi, terbesar di Pakistan.
Serangan tersebut diklaim oleh kelompok pemberontak Baloch yang berjuang untuk Balochistan terpisah di barat daya.
Pihak berwenang China telah berulang kali menuntut perlindungan warga negara mereka di tengah meningkatnya kekerasan di negara tersebut.
“Bagi Beijing, keselamatan dan keamanan warganya tetap menjadi perhatian utama di tengah kebangkitan kembali kekerasan di Pakistan. Dalam hal ini, jaminan panglima militer akan ditanggapi dengan serius,” imbuh Faisal. (spm/fau)