Uji Kelayakan
Satu orang yang dicegah meninggalkan China tahun ini adalah seorang eksekutif Singapura di perusahaan uji tuntas AS Mintz Group.
Sayangnya, Perusahaan, eksekutif dan Biro Keamanan Umum China enggan mengomentari kasus tersebut.
Mintz mengatakan, pada akhir Maret pihak berwenang telah menggerebek kantor perusahaan China dan menahan lima staf lokal.
Kementerian luar negeri juga mengungkapkan, kala itu Mintz dicurigai terlibat dalam operasi bisnis yang melanggar hukum.
Polisi mengunjungi kantor Bain & Co di Shanghai dan menanyai staf, kata konsultan manajemen AS pekan lalu.
“Karena meningkatnya ketegangan antara AS dan China, arti-penting dari risiko (larangan keluar) ini telah meningkat,” kata Lester Ross, seorang pengacara veteran di China yang menangani kasus larangan keluar.
“Saya telah melihat peningkatan dalam perusahaan dan entitas yang mengkhawatirkan hal ini dan meminta saran kami tentang cara mempersiapkan dan mengurangi risiko larangan keluar,” kata Ross, kepala komite kebijakan Kamar Dagang Amerika di China.
Di sisi lain, bisnis asing mengaku prihatin dengan adanya kebijakan tersebut.
Larangan keluar yang dibuat China itu akan menyebabkan kerusakan terhadap keamanan nasional atau kerusakan signifikan pada kepentingan nasional.
“Ketidakpastiannya sangat besar,” kata Jorg Wuttke, kepala Kamar Dagang Uni Eropa di China.
“Bisakah Anda melakukan uji tuntas? Kejelasan harus datang,” imbuhnya. (spm/ads)