Dari segi pilihan, di Parigi Moutong tergolong tidak terlalu banyak pilihan jeroan seperti yang ada di Makassar. Dg. Nassa selaku penjual Coto di Parigi Moutong sempat mengaku agak mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku jeroan.
“Di sini beda dengan di Makassar, cuma ada daging yang banyak di pasar. Kalau untuk jeroan agak susah,” ucap Dg. Nassa selaku pemilik warung coto di Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (26/8/2023).
Untuk di Parigi Moutong, cara menikmati olahan coto pun sama dengan di Makassar yaitu menggunakan ketupat. Harga per satu ketupat di Parigi Moutong pun tidak jauh berbeda dengan di Makassar yaitu Rp 1000.
Untuk menambah kenikmatan coto, setiap pengunjung diberi tambahan bawang goreng dan juga daun bawang. Hal ini menambah cita rasa pada coto.
Tidak sebatas itu saja, Dg Nassa juga memberikan sambel, jeruk nipis, hingga kecap untuk menambah rasa pada kuah coto tersebut.
Jumlah peminat kuliner tersebut di Parigi Moutong juga tergolong banyak sebab sebelum petang, Coto yang dijual oleh Dg. Nassa telah habis terjual.
Tak heran jikan Dg. Nassa setia menjual Coto karena hingga saat ini terhitung Dg.Nassa sudah berjualan lebih dari tujuh tahun. (azi/ads)