Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Dikabarkan Cari CEO Baru untuk Twitter, Elon Musk: Ingin Mengurangi Waktu di Twitter

Elon Musk ingin Mengurangi Waktu di Twitter (Design by @jauhras)

ANDALPOST.COM – Belum ada satu bulan semenjak Elon Musk mengambil alih kendali perusahaan Twitter, ia banyak melakukan perubahan besar.

Meskipun begitu, Reuters (reuters.com) memberitakan bahwa pemilik Tesla Co itu ingin mengurangi waktunya di Twitter, dan menemukan CEO baru.

“Saya ingin mengurangi waktu saya di Twitter dan mencari orang lain untuk menjalankannya dari waktu ke waktu,” kata Musk kepada hakim Delaware.

Perkataannya tersebut, diduga ia katakan kepada para investor untuk memberitahu mereka bahwa jabatannya sebagai CEO Twitter hanyalah sementara. 

Meskipun begitu, Musk mengkontradiksi hal tersebut dengan menuliskan dalam akun twitternya.

Waktu dan Aktivitas di Twitter

Diduga, Musk akan terus menjalankan Twitter sampai media sosial tersebut sudah menjadi platform media yang kuat. 

Tulisan Musk di Twitter itu dibuat setelah mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, mengatakan bahwa dia tidak akan menerima peran CEO Twitter lagi.

Diketahui, Dorsey mengatakannya melalui balasan kepada salah satu pengguna Twitter yang menanyakannya apakah dia akan mengambil posisi CEO atau tidak.

“Tidak,” ucapnya singkat membalas pertanyaan dari akun @alexxzay.

Selain itu, para investor Tesla pun mengkhawatirkan, jika Musk akan menghabiskan waktunya untuk mengembalikkan media sosial yang baru saja dibelinya itu.

“Ada ledakan aktivitas yang diperlukan setelah akuisisi untuk mengatur ulang perusahaan,” kata Musk dalam kesaksiannya.

“Tapi saya berharap saya bisa mengurangi waktu saya di Twitter,” sambungnya.

Musk mengaku bahwa, beberapa engineers Tesla juga membantunya dalam mengevaluasi tim teknik Twitter. Tetapi, dia mengatakan bahwa mereka bekerja secara “sukarela” setelah jam kerja.

Kondisi Twitter

Dalam dua minggu pertama kepemilikannya, miliarder itu sudah membuat perubahan dan kekacauan di Twitter.

Ia dengan cepat memecat CEO Twitter sebelumnya dan beberapa petinggi senior yang terpercaya. Musk juga melakukan PHK kepada setengah karyawannya dan menawarkan “kerja ekstrim” kepada sisanya.

Diduga, “Kerja ekstrim” ini disebut cukup problematik karena mengharuskan para karyawan untuk bekerja dengan intens tanpa kenal waktu.

Alhasil, peraturan perusahaan baru itu kemudian membuat banyak karyawan yang akhirnya mengundurkan diri.

Dengan jumlah tenaga kerja yang semakin sedikit, banyak ahli dan pengamat yang mengatakan bahwa kemungkinan Twitter akan mati bisa terjadi kapan saja.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.