ANDALPOST.COM – Saat ini masyarakat sedang dibingungkan oleh pernyataan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Pasalnya Dinkes menghimbau masyarakat agar tidak melakukan buka bersama selama bulan puasa karena takut kasus Covid-19 meningkat lagi.
Covid-19 bukan lagi menjadi masalah yang ditakutkan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Karena mereka sudah melaksanakan vaksinasi yang membuat mereka terhindar dari virus tersebut.
Namun, baru – baru ini masyarakat kembali bingung atas arahan Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang menyuruh agar masyarakat tidak melakukan buka bersama. Hal tersebut berlandaskan alasan takut kasus Covid-19 meningkat.
Padahal, keamanan masyarakat dari terpapar Covid-19 saat ini sudah tergolong tinggi. Bahkan Presiden Jokowi telah menyatakan pandemi Covid-19 telah berakhir.
“Hindari buka puasa bersama untuk mencegah kenaikan kasus atau kasus memuncak 2 – 4 minggu ke depan saat momen hari raya. Jika kasus naik, maka kematian tentu berpotensi naik.” tutur Ngabila Salama selaku Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta.
Kasus Kematian Akibat COVID-19
Ngabila juga menambahkan bahwa meskipun penyebaran Covid-19 di Indonesia saat ini sudah terkendali. Kasusnya pun sudah sangat menurun, tetapi masyarakat masih harus tetap memahami bahwa Covid-19 masih ada.
Berdasarkan dari data yang ia dapatkan, keterisian ranjang (bed occupancy rate / BOR ) di rumah sakit bagi pasien Covid-19 masih mencapai 6 – 7 persen. Rata – rata pasien tersebut merupakan lansia.
“Masih ada empat orang meninggal dalam seminggu, tetapi semua lansia.” tutur Ngabila.
Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap selama program tersebut masih terbuka secara gratis. Hal ini dikarenakan, para korban yang menderita Covid-19 di rumah sakit rata – rata merupakan orang yang belum vaksin, baru vaksin pertama dan vaksin kedua.
“Cegah kematian dengan vaksinasi Covid-19 empat kali usia 18 tahun ke atas. Selagi ada dan gratis. Lokasi vaksinasi dapat dilihat di Instagram Dinkes DKI atau puskesmas dan RSUD terdekat.” ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.