Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Dispatch Terbitkan Laporan Pemalsuan Tanda Tangan oleh PD FIFTY FIFTY untuk Lagu ‘Cupid’

Dispatch Terbitkan Laporan Pemalsuan Tanda Tangan oleh PD FIFTY FIFTY untuk Lagu ‘Cupid’
Dispatch terbitkan laporan terbaru, klaim produser FIFTY FIFTY memalsukan tanda tangan terkait hak cipta ‘Cupid’ | Sumber: Instagram/@we_fiftyfifty

Tanda Tangan Palsu oleh Ahn Sung Il (SIAHN)

Berikutnya, SIAHN juga dilaporkan telah melakukan pemalsuan tanda tangan atas ketiga komposer asal Swedia tersebut dalam dokumen resmi yang dikirimkan.

Alhasil, untuk membuktikan hal tersebut, Dispatch rekrut ahli pemeriksaan tanda tangan asli dengan yang palsu. Yakni, dilakukan oleh Yang Hoo-yeol.

Dispatch Terbitkan Laporan Pemalsuan Tanda Tangan oleh PD FIFTY FIFTY untuk Lagu ‘Cupid’
Dokumen akan transfer distribusi hak cipta dengan ‘tanda tangan’ pihak terlibat yang menyetujui transfer | Sumber: Dispatch

“Tanda tangan dari ketiga komposer dalam dua dokumen, dapat dilihat merupakan cara tulisan yang berbeda secara keseluruhan,” ungkap Yang.

Yang menyatakan bahwa, huruf pertama pada tanda tangan konfirmasi akan pergantian distribusi di dokumen. Diketahui, menunjukkan tanda tangan yang dimulai sesuatu yang mirip dengan huruf ‘A’.

Dispatch Terbitkan Laporan Pemalsuan Tanda Tangan oleh PD FIFTY FIFTY untuk Lagu ‘Cupid’
Tanda tangan Adam von Mentzer. Tanda tangan sebelah kiri, merupakan pemalsuan pada dokumen distribusi hak cipta. Yang kanan, merupakan yang asli | Sumber: Dispatch

“Itu (tanda tangan) dimulai dari bawah kiri dan bergerak ke atas, lalu setelah sampai puncak, itu rotasi arah jam,” terang Yang.

“Dan huruf kedua terbentuk seperti ‘d’. Lalu, stroke melengkung menjadi ‘e’, dan pena pun selesai di bagian atas arah kiri,” lanjutnya.

Alhasil, Yang menyatakan bahwa dokumen dengan tanda tangan asli komposer-komposer Swedia, terdapat sudut, penulisan, dan komposisi huruf yang berbeda.

Akhir pada tanda tangan asli, lebih menunjuk ke huruf ‘m’, dan dengan stroke yang pribadi dan unik.

Alhasil, Dispatch menutupi dengan investigasi mereka, yang menyatakan jika SIAHN telah melakukan pemalsuan dokumen sebanyak dua kali.

Pertama, SIAHN ada seorang karyawan di The Givers untuk mengirimkan dokumen, tetapi sempat ditolak oleh asosiasi musik di Korea (KOMCA).

Serta, untuk yang kedua, SIAHN sendiri dilaporkan melakukan pemalsuan, dan disetujui oleh KOMCA. Demikian, hak cipta ketiga komposer Swedia pun dihapus. (adk/lfr)