Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ekonomi Pakistan Terguncang Akibat Aksi Protes Berkepanjangan

Ilustrasi aksi protes di Pakistan yang masih berlanjut. (Foto: Sabir Mazhar/Anadolu)

ANDALPOST.COM — Aksi protes berkepanjangan yang melanda Pakistan akibat penangkapan Imran Khan berdampak pada terguncangnya perekonomian negara tersebut, Jumat (12/5).

Terlebih, penangguhan layanan internet telah mengurangi pendapatan sejumlah warga Pakistan.

Hal itu dirasakan oleh Mohammad Junaid, seorang karyawan Kereta Api Pakistan yang mengaku mengalami penurunan pendapatan. Lantaran penangguhan jaringan internet di negara itu.

Junaid bekerja paruh waktu untuk penyedia layanan transportasi online dan menghasilkan sekitar Rp 39 ribu.

“Gaji saya tidak cukup untuk memenuhi pengeluaran,” katanya.

“Saya harus bekerja untuk Bykea (permulaan transportasi online) guna menafkahi keluarga,” imbuhnya.

Sayangnya, karena layanan internet masih ditangguhkan, sehingga perjalanan yang dipesan di aplikasi berkurang.

Begitu pula dengan ribuan pengendara jasa pesan antar makanan berbasis aplikasi.

Masalah konektivitas internet yang parah dilaporkan terjadi di kota-kota besar negara itu dalam tiga hari terakhir. Setelah penangkapan Imran Khan, Ketua Partai Politik Pakistan Tehreek-e-Insaf. 

Aksi protes memuncak di seluruh negeri setelah penangkapan, termasuk di depan markas besar Angkatan Darat Pakistan. Dibarengi dengan banyaknya aksi kekerasan yang terjadi.

Otoritas Telekomunikasi Pakistan mengatakan, pada Selasa (9/5) layanan broadband seluler telah ditangguhkan atas arahan kementerian dalam negeri. Namun, belum memberikan batas waktu untuk pemulihannya.

Imran Khan Bebas, Dampak Terus Berlanjut

Padahal, Imran Khan telah dibebaskan pada Kamis (11/5) usai pengadilan tinggi negara itu menyatakan penangkapannya ilegal. Tetapi penutupan broadband seluler tidak dicabut.

Mantan PM Pakistan, Imran Khan. (Foto: AFP via Getty Images/ARIF ALI)

Keputusan itu diambil saat ekonomi Pakistan sedang berjuang di banyak bidang.

Inflasi utama pada bulan April mencapai rekor tertinggi 36,4 persen. 

Pengiriman uang pekerja, yang berkontribusi lebih dari 8 persen terhadap perekonomian, turun sebesar 29,2 persen pada bulan April dari tahun ke tahun. Ekspor turun 26,68 persen di bulan April tahun ke tahun. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.