“Saya berterima kasih kepada setiap orang yang sekali lagi memberi kami tanggung jawab untuk memerintah negara lima tahun lagi,” ujar Erdogan.
Kemenangan Erdogan memperpanjang masa jabatannya sebagai pemimpin terlama sejak Mustafa Kemal Ataturk mendirikan Turki modern dari reruntuhan Kekaisaran Ottoman seabad yang lalu.
Erdogan, ketua Partai AK yang berakar dari Islam, menarik pemilih dengan retorika nasionalis dan konservatif selama kampanye. Hal ini memecah belah dan mengalihkan perhatian dari masalah ekonomi.
Dalam pidato kemenangannya, dia kembali menyerang oposisi, menyebut mereka pro-LGBT.
Kilicdaroglu yang telah berjanji untuk mengatur negara di jalur demokratis dan kolaboratif. Ia mengatakan pemungutan suara menunjukkan keinginan rakyat untuk mengubah pemerintahan otoriter.
“Semua sarana negara diletakkan di kaki satu orang,” ucap Kilicdaroglu. (spm/zaa)