ANDALPOST.COM – Presiden Tayyip Erdogan, memimpin jumlah suara dengan ‘lumayan’ besar, melebihi kompetitornya pada hari Senin (15/05/2023), setelah babak pertama pemilihan presiden Turki.
Sudah dipastikan, saingannya Kemal Kilicdaroglu akan menghadapi perjuangan berat untuk mencegah presiden tersebut memperpanjang kekuasaannya. Yakni, menjadi dekade ketiga dalam memimpin negara Turki.
Alhasil, pemungutan suara putaran kedua, direncanakan pada 28 Mei mendatang.
Kondisi Hasil Suara Putaran Pertama
Pemilihan presiden Turki akan berlangsung dalam babak kedua. Pasalnya, walaupun Erdogan dengan nyaman mengungguli saingan utamanya.
Ia dilaporkan, tetap gagal melewati ambang batas 50% suara yang diperlukan untuk menghindari putaran kedua.
Diketahui, Erdogan yang berusia 69 tahun itu, mengacaukan prediksi lembaga survei dan saingan sekulernya untuk memenangkan putaran pertama pemilihan penting negara itu.
Dia mencetak sekitar 49,51% suara melawan 44,88% yang memilih Kilicdaroglu, dengan sejumlah kecil suara luar negeri tersisa untuk dihitung.
Lalu, Aliansi Rakyat Erdogan, yang terdiri dari Partai AK yang berakar Islam dan mitra nasionalisnya, juga tampak akan memenangkan mayoritas di parlemen baru Turki. Yakni, dengan 321 dari 600 kursi.
Hal tersebut pun, semakin meningkatkan peluang Erdogan dalam pemilihan presiden berikutnya.
“Pemenangnya tidak diragukan lagi adalah negara kita,” kata Erdogan dalam pidatonya di depan para pendukungnya, di markas AKP, kota Ankara.
Dukungan untuk Presiden Erdogan
Alhasil, kurangnya kemenangan yang menentukan pada hari pemilihan, tidak menghentikan ribuan pendukung Erdogan turun ke jalan.
Diketahui, mereka mengibarkan bendera dan menyemangati pihaknya Erdogan yang terdengar penuh kemenangan.
“Kami telah melampaui pesaing terdekat kami dengan 2,6 juta suara dalam pemilihan,” kata Erdogan.
Dia pun bersumpah untuk membiarkan penghitungan selesai dan untuk menghormati hasilnya, bahkan jika harus mengadakan pemungutan suara lagi dalam beberapa minggu.
Meskipun, negara Turki mengalami dua gempa bumi yang menewaskan lebih dari 50.000 orang pada bulan Februari. Lalu, mengalami inflasi uang mendekati level tertinggi selama dua dekade, serta penurunan nilai mata uang Lira terhadap dolar AS.
Akan tetapi, dukungan untuk Erdogan pun tidak mereda. Setelah bertahun-tahun, dia terlihat hampir tak terkalahkan secara politik.
Janji Kilicdaroglu, Capres Turki
Sementara itu, menanggapi Erdogan yang berharap untuk memenangkan masa jabatan lima tahun, sebagai pemimpin Turki masa jabatan ketiganya.
Kilicdaroglu pun, berkampanye dengan janji untuk membalikkan tindakan keras terhadap kebebasan berbicara dan bentuk lain dari kemunduran demokrasi.
Ia juga, janji untuk memperbaiki ekonomi yang terpuruk, inflasi dan devaluasi mata uang yang sedang terjadi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.