ANDALPOST.COM — Presiden Turki, Tayyip Erdogan menggelar rapat umum pemilihan terakhirnya di Istanbul, Sabtu (13/5).
Namun dalam kesempatan tersebut, ia justru menuding pihak oposisi bekerja sama dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ingin menggulingkannya sembari mengajukan banding terakhir menjelang tantangan terbesar bagi pemerintahan Erdogan selama 20 tahun.
Jajak pendapat menunjukkan, Erdogan membuntuti kandidat oposisi utama Kemal Kilicdaroglu. Sehari menjelang salah satu pemilihan paling penting dalam sejarah modern Turki.
Tetapi jika tak satupun dari mereka memenangkan lebih dari 50 persen suara dan mengamankan kemenangan langsung, pemungutan suara akan dilanjutkan pada 28 Mei.
Para pemilih juga akan memilih parlemen baru. Kemungkinan persaingan ketat antara Aliansi Rakyat yang terdiri dari Partai AK (AKP) yang berakar dari Islam konservatif Erdogan dan MHP nasionalis.
Aliansi Bangsa Kilicdaroglu yang dibentuk dari enam partai oposisi, termasuk Partai Rakyat Republik sekulernya (CHP) didirikan oleh pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk.
Salah satu poin pembicaraannya adalah bahwa pihak oposisi menerima perintah dari Barat. Lalu mereka akan tunduk pada keinginan negara-negara Barat jika terpilih.
Pada rapat umum di distrik Umraniye Istanbul, Erdogan mengingat kembali komentar yang dibuat oleh Joe Biden yang diterbitkan New York Times pada Januari 2020 lalu.
Kala itu, Biden berkampanye di gedung putih.
Joe Biden menuturkan Washington harus mendorong lawan Erdogan untuk mengalahkannya secara elektoral, menekankan ia tidak boleh digulingkan dalam kudeta.
Pernyataan tersebut muncul kembali akhir tahun itu dalam sebuah video yang menjadikan Biden topik paling populer di Twitter di Turki, dikutuk oleh Ankara pada saat itu sebagai intervensi.
“Biden memberi perintah untuk menggulingkan Erdogan, saya tahu ini. Semua orang saya tahu ini,” kata Erdogan.
“Kalau begitu, pemungutan suara besok akan memberikan tanggapan kepada Biden juga,” sambung ia.
Kritikan Erdogan
Erdogan juga mengkritik Kilicdaroglu atas komentarnya tentang Rusia, menyebut Moskow sebagai mitra penting bagi Turki.
“Rusia telah menjadi salah satu sekutu terpenting kami terkait produk pertanian,” terangnya.
Sekutu Barat Turki telah kesal dengan hubungan yang lebih dekat antara Ankara dan Moskow di bawah Erdogan.
Diketahui Turki merupakan anggota NATO yang berdiri teguh di belakang Kyiv sejak Moskow menginvasi tetangganya tahun lalu. Namun belum menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Sementara itu, Kilicdaroglu mengatakan partainya memiliki bukti nyata tentang tanggung jawab Rusia untuk merilis konten online palsu menjelang pemilihan.
Selain itu, ia juga menambahkan jika Kilicdaroglu memenangkan kursi kepresidenan, dirinya akan menjaga hubungan baik antara Ankara dan Moskow.