Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Zelensky Minta Paus Fransiskus Dukung Rencana Perdamaian Kyiv

Paus Fransiskus (kiri) dan Volodymyr Zelensky (kanan). (Foto: Vatican Media/­Handout via REUTERS)

ANDALPOST.COM — Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky meminta Paus Fransiskus pada Sabtu (13/5) untuk mendukung rencana perdamaian Kyiv.

Paus Fransiskus juga mengindikasikan akan membantu pemulangan anak-anak Ukraina yang dibawa oleh Rusia.

“Ini suatu kehormatan besar,” kata Zelenskiy kepada Fransiskus. Sambil meletakkan tangannya di dada dan menundukkan kepala saat menyapa paus berusia 86 tahun itu, yang berdiri dengan tongkat.

Sebelumnya, Zelensky bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Italia, Giorgia Meloni yang menjanjikan dukungan militer dam keuangan penuh untuk Ukraina. Serta menegaskan kembali dukungan untuk tawaran keanggotaan Uni Eropa.

Zelensky menyambangi Roma untuk pertama kalinya sejak perang dimulai. Lalu ia berbicara dengan paus selama 40 menit dan memberinya rompi antipeluru yang telah digunakan oleh seorang tentara Ukraina.

Sebuah pernyataan Vatikan mengatakan, bahwa dalam pembicaraan pribadi mereka, Paus dan Zelensky membahas gerakan kemanusiaan.

Menurut sumber dari Vatikan, hal itu merujuk untuk membantu pemulangan anak-anak Ukraina.

Sementara Kyiv memperkirakan hampir 19.500 anak telah dibawa ke Rusia atau Krimea yang diduduki Rusia sejak Februari 2022 lalu.

Langkah itu pun dikecam sebagai deportasi ilegal.

“Kita harus melakukan segala upaya untuk memulangkan mereka,” imbuhnya.

Zelensky menambahkan, ia meminta paus untuk bergabung dengan 10 poin rencana perdamaian Kyiv.

Upaya tersebut sekaligus untuk memulihkan integritas teritorial Ukraina, penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan, serta perbatasan negara Ukraina.

Sementara Zelensky berulang kali mengatakan bahwa rencana tersebut tidak dapat dinegosiasikan.

Pendekatan dari Paus

Pada awal perang, Paus mencoba untuk mengambil pendekatan yang seimbang dengan harapan menjadi mediator. Namun kemudian mulai mengutuk tindakan Rusia.

Ia membandingkannya dengan beberapa kejahatan terburuk terhadap Ukraina selama era Soviet.

“Saya meminta Paus untuk mengutuk kejahatan Rusia di Ukraina. Karena tidak ada kesetaraan antara korban dan penyerang,” terangnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.