Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Fakta Menarik di Balik Penobatan Raja Inggris

Fakta Menarik dibalik Penobatan Raja Inggris
Royal Wave yang dilakukan oleh Raja dan Ratu Inggris baru didampingi oleh anggota senior kerajaan. (Sumber: Royal UK)

ANDALPOST.COM – Setelah hampir 71 tahun, Inggris akhirnya kembali menggelar coronation atau penobatan kepada raja ataupun ratu yang berhak berkuasa. Terakhir kali Inggris menggelar salah satu acara penting untuk kerajaan tersebut pada 2 Juni 1953, atau saat mendiang Ratu Elizabeth secara resmi menerima tahta dari mendiang ayahnya.

Setelah tujuh bulan kematian sang ratu, akhirnya upacara penobatan untuk penerus tahta kerajaan yaitu anak dari Ratu Elizabeth, Pangeran Charles resmi menerima gelar barunya yaitu sebagai King of United Kingdom.

Jika sebelumnya, ia bergelar Prince of Wales dan secara ‘tidak resmi’ menerima gelar ‘king’ setelah kematian ibunya. Namun tepat pada Sabtu (6/5/2023) lalu, Charles dan istrinya resmi menyandang gelar King dan juga Queen of United Kingdom. 

Charles langsung menjadi raja setelah kematian ibunya, serta mengambil alih peran sebagai kepala negara dari 14 negara Persemakmuran termasuk Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Namun, menyiapkan upacara penobatan formal adalah proses yang lambat. Dalam kasus Elizabeth, terjadi ketika Charles masih berusia 4 tahun, butuh lebih dari setahun untuk mengatur upacara.

Lantas apa saja hal menarik yang menyita mata dunia di acara sakral tersebut? 

1. Upacara yang lebih sederhana

Meski terlihat mewah, upacara penobatan untuk King Charles III dan Queen Camilla merupakan salah satu acara penobatan yang sederhana untuk kategori Kerajaan Inggris. Prosesi penobatan ini selalu berhasil menarik puluhan juta mata dunia, namun pada penobatannya, Charles sudah menyampaikan bahwa dia menginginkan upacara penobatan yang lebih ringkas dan pendek. Tamu undangan untuk acara penobatan Charles pun lebih sedikit dibandingkan ketika Elizabeth II dikukuhkan, yakni sekitar 2.000 orang.

2. Prosesi dipimpin Uskup Agung Canterbury

Fakta Menarik dibalik Penobatan Raja Inggris
Bentuk sendok yang digunakan pada acara coronation. (Sumber: Royal Collection Trust)

Upacara penobatan sebenarnya bukan digelar secara simbolis tetapi juga tetap mempertahankan nilai-nilai yang sudah ada sejak dahulu kala di Kerajaan Inggris. Salah satu prosesi penting dalam acara penobatan ialah saat Uskup Agung Canterbury membaluri minyak kepada Pangeran Charles. 

Dalam proses penobatan menjadi Raja Inggris, Raja Charles III melalui salah satu tahapan yaitu diurapi atau dilumuri dengan minyak suci. Minyak suci ini diketahui merupakan minyak zaitun yang berasal dari Bukit Zaitun Yerussalem dan ditasbihkan di sana.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.