“Ketakutan akan resesi sangat hadir dalam perekonomian saat ini,” ujarnya.
“Saya kira perang inflasi belum berakhir, tetapi kita berada dalam situasi di mana kita melihat disinflasi bertahap. Dan kita juga berada dalam lingkungan di mana suku bunga tinggi dan meningkat dan oleh karena itu harus membatasi aktivitas bisnis. Yang seharusnya menyebabkan disinflasi lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang,” jelas Gregory.
Di Ball Chain Manufacturing, sebuah perusahaan milik keluarga di New York, pelanggan menjadi lebih berhati-hati dalam beberapa bulan terakhir karena kekhawatiran ekonomi, menurut presiden Bill Taubner.
Perusahaannya juga telah mengurangi pengisian pasokannya sebagai tanggapan atas harga yang masih naik.
Namun, dia mengatakan perusahaannya tidak menghadapi kebutuhan pinjaman dalam waktu dekat dan dia tetap berharap bahwa setiap perlambatan akan ringan dan berumur pendek.
Keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada hari Rabu (3/5/2023) adalah bulat dan diharapkan secara luas oleh pasar keuangan. Walaupun, mereka sedang mencari petunjuk tentang apa yang mungkin dilakukan bank pusat itu selanjutnya.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Federal Reserve membatalkan pedoman sebelumnya yang diberikan pada bulan Maret ketika mengatakan “beberapa kebijakan tambahan mungkin tepat” untuk mengendalikan inflasi. (xin/zaa)
