Marcos menyebut kehadiran Filipina dalam RCEP justru akan membuat negara lebih memperkuat rantai pertanian.
“Ini membuka lebih banyak perdagangan, lebih banyak perdagangan lagi.”
“Saya selalu mengatakan tidak ada negara yang menjadi kaya jika bukan karena perdagangan dan kita harus melibatkan diri dalam hal itu,” sambung dia.
Meski begitu, ia tetap menekankan bahwa dirinya tidak melobi RCEP di kongres.
“Jadi kami meninggalkan diri kami di luar sana, mengisolasi diri kami dari zona perdagangan bebas ASEAN. Itu sebabnya saya pikir RCEP akan menjadi hal yang baik,” imbuh dia.
Diketahui, Filipina merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang belum meratifikasi RCEP.
RCEP sendiri merupakan perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara 10 negara anggota ASEAN serta lima mitra FTA, yakni Australia, China, Jepang, Selandia Baru, dan Republik Korea. (spm/fau)