Muncul Kekhawatiran dan Pangkalan Filipina
Keputusan Presiden Marcos Jr untuk memperluas akses AS, dilaporkan dibuat pada bulan Februari lalu.
Akan tetapi, inisiatif itu sempat tertunda lantaran tantangan dari beberapa pemimpin pemerintah daerah. Khususnya, yang khawatir terjebak dalam konflik di masa depan antara Washington dan Beijing.
Di sisi lain, Kedutaan Besar China di Manila, enggan menanggapi kabar tersebut.
Sementara itu, pihak China juga menuduh AS, kian meningkatkan ketegangan melalui penempatan pasukan militernya.
“Lokasi mereka berada di daerah yang membutuhkannya,” kata Jay Batongbacal, pakar Laut China Selatan di Universitas Filipina.
“Itu juga memberi kami jangkauan tidak hanya di Laut Filipina Barat (Laut Cina Selatan) tetapi juga di sisi Pasifik,” imbuh Jay.
Sebagaimana demikian, AS berjanji membangun infrastruktur yang akan mencapai lebih dari Rp1 triliun di lima lokasi yang ada.
Yakni, Pangkalan Udara Antonio Bautista di Palawan, Pangkalan Udara Basa di Pampanga, dan Benteng Magsaysay di Nueva Ecija. Serta dengan, Pangkalan Udara Benito Ebuen di Cebu dan Pangkalan Udara Lumbia di Mindanao. (spm/adk)