Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Menlu Jepang Minta China untuk Bebaskan Warganya yang Dipenjara

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi (kanan) dan menteri luar negeri rakyat Tiongkok Qin Gang (kiri). (Foto: Kyodo/via Reuters)

ANDALPOST.COM — Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi mendorong China untuk membebaskan seorang warganya yang dipenjara.

Untuk itu Hayashi mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri rakyat Tiongkok, Qin Gang, Minggu (2/4).

Pertemuan tersebut sekaligus menjadi kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Jepang dalam kurun waktu lebih dari tiga tahun.

Terlebih, baik Jepang dan China merupakan dua negara andal Asia yang bersaing. Guna menemukan titik temu di saat ketegangan regional kian meningkat.

Kasus penahanan warga Jepang tersebut bermula saat seorang karyawan Astellas Pharma ditahan tanpa adanya alasan yang jelas.

Tak hanya karyawan itu, lima warga negara Jepang saat ini juga ditahan di China. Dua diantaranya telah dinyatakan bersalah serta diadili. Hal ini diungkap oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.

“Saya memprotes penahanan orang Jepang baru-baru ini di Beijing dan menegaskan posisi kami dalam masalah ini, termasuk pembebasan awal warga negara ini,” kata Hayashi.

Namun, dalam pertemuan tersebut, Qin Gang mengatakan, akan menangani kasus sesuai hukum yang berlaku.

Hayashi pun menambahkan, Jepang tengah mencari transparansi atas proses hukum mengenai penahanan warganya.

Ia juga mendorong China untuk mengamankan lingkungan bisnis agar aman serta adil.

“Kami berdua menegaskan pentingnya terus berdialog tentang berbagai masalah, termasuk keamanan nasional,” imbuhnya.

Hubungan Taiwan dan China

Namun, Hayashi enggan mengungkapkan bagaimana tanggapan China atas permintaan tersebut.

Meski begitu, Hayashi menambahkan, ia berbicara dengan Qin mengenai pentingnya memastikan perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan.

Tetapi, Qin menghimbau Jepang untuk tidak ikut campur terkait masalah Taiwan atau merusak kedaulatan China.

Lantaran, Qin Gang menyebut Taiwan merupakan masalah penting bagi China dan tidak boleh ada pihak manapun yang turut mencampuri.

“Posisi Jepang tidak berubah, tidak dengan pernyataan ini dan tidak dalam beberapa tahun terakhir,” terang Yukiko Okano, Wakil Sekretaris Pers Kementerian Luar Negeri Jepang.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.