Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Peningkatan Aktivitas Terlihat di Kompleks Nuklir Korea Utara

Kim Jong Un tengah memeriksa senjata milik negaranya. (Foto: REUTRES/KRT)

ANDALPOST.COM— Dari gambar satelit menunjukkan aktivitas tingkat tinggi di situs nuklir utama Korea Utara (Korut). Hal tersebut diungkap oleh situs web asal Amerika Serikat (AS), Sabtu (1/4).

Peningkatan aktivitas tersebut terjadi usai Pemimpin Korut, Kim Jong Un memerintahkan produksi bahan bakar bom diperluas. Serta persenjataan nuklir negara tersebut ditambah.

Proyek pemantauan Korut 38 yang berbasis di Washington mengungkapkan, aktivitas yang telah terlihat, berdasarkan gambar dari 3 dan 17 Maret, menunjukkan Reaktor Air Ringan Eksperimental (ELWR) di situs Yongbyon hampir selesai dan beralih ke status operasional.

Dalam laporan itu, juga menyebut reaktor 5 megawatt di Yongbyon terus beroperasi dan konstruksi telah dimulai di gedung pendukung di sekitar ELWR.

Disusul, pelepasan air telah terdeteksi dari sistem pendingin reaktor tersebut.

Konstruksi baru juga telah dimulai di sekitar pabrik pengayaan uranium Yongbyon, yang kemungkinan akan memperluas kemampuannya.

“Perkembangan ini tampaknya mencerminkan arahan Kim Jong Un baru-baru ini untuk meningkatkan produksi bahan fisil negara untuk memperluas persenjataan senjata nuklirnya,” terang laporan tersebut.

Peningkatan Senjata Korut

Pada Selasa (28/3) Korut terlebih dulu meluncurkan hulu ledak nuklir baru yang lebih kecil.

Negara tersebut juga berjanji akan memproduksi lebih banyak bahan nuklir tingkat senjata guna meningkatkan persenjataannya.

Hal tersebut dilakukan Korut sebagai tanggapan atas latihan gabungan antara AS dan Korea Selatan (Korsel).

Media pemerintah Korut menambahkan, Kim telah memerintahkan produksi bahan senjata untuk masa mendatang guna meningkatkan persenjataan nuklir negara secara eksponensial.

Meski begitu, belum jelas apakah Korut sepenuhnya mengembangkan hulu ledak nuklir mini yang diperlukan untuk senjata kecil

Tetapi, analis menjelaskan penyempurnaan hulu ledak itu kemungkinan besar akan menjadi tujuan utama jika melanjutkan uji coba nuklir pertama kalinya sejak 2017 silam.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.