Pukulan Telak Bagi Putin
Diketahui, perbatasan Finlandia dengan Rusia membentang sepanjang 1.340 km (833 mil).
Rusia telah lama mengatakan, perluasan NATO membahayakan keamanannya dan telah berjanji untuk meningkatkan kapasitas militer di wilayah barat.
Hal itu dilakukan usai Finlandia resmi bergabung dengan NATO.
Pejabat di Rusia termasuk Presiden Vladimir Putin mengklaim salah satu alasan mengapa angkatan bersenjata dikirim ke Ukraina pada Februari 2022. Yakni untuk melawan dugaan rencana Barat yang akan menggunakan Ukraina sebagai alat guna menyerang Moskow.
Alhasil, Rusia menyebut mereka tengah berperang melawan NATO dan Barat.
Terlebih, NATO serta Barat telah mengucurkan banyak dana serta bantuan militer terhadap Ukraina.
Sebelum penyerahan dokumen atas keanggotaan Finlandia, Antony Blinken sempat mengucapkan terima kasih kepada Putin.
“Saya tergoda untuk mengatakan ini mungkin satu hal yang bisa kami ucapkan, terima kasih kepada Putin,” ungkap Blinken.
Teivo Teivainen, Profesor Politik Dunia di Universitas Helsinki beranggapan, mayoritas orang Finlandia berpikir akan aman di bawah perlindungan NATO.
Lantaran, terdapat sejumlah gagasan saat resmi menjadi bagian dari NATO. Di antaranya jika satu anggota NATO diserang, setiap negara dalam aliansi tersebut harus menganggapnya sebagai tindakan agresi.
Sehingga, tak heran jika Finlandia merasa jauh lebih aman setelah bergabung dengan NATO.
Diketahui, Finlandia mendaftar keanggotaan NATO bersama dengan Swedia pada bulan Mei 2022.
Hal itu dilakukan lantaran kekhawatiran terhadap perang Rusia meningkat di Eropa utara. Usai invasi Moskow ke Ukraina.
“Keanggotaan Finlandia tidak lengkap tanpa Swedia. Saya menantikan Swedia bergabung dengan kami sebagai anggota ke-32,” imbuh Niinisto.
Sementara Swedia yang telah menghindari aliansi militer selama lebih dari 200 tahun, masih belum dapat bergabung karena keberatan dari anggota NATO Turki dan Hongaria. (spm/ads)