ANDALPOST.COM — Usai beberapa waktu lalu dirundung masalah pembatasan beredar di negeri Tiongkok, Apple kini kembali harus menghadapi masalah. Sebab kabar yang beredar Apple sedang dalam tahap penyidikan oleh Otoritas Tiongkok.
Salah satu media Pemerintah Tiongkok melaporkan pada hari Minggu (22/10/2023), bahwa Tiongkok telah memulai penyelidikan terhadap Foxconn, pembuat iPhone yang berbasis di Taiwan.
Tanggapan Foxconn selaku pihak yang diperiksa termasuk positif, sebab Foxconn menyatakan bahwa mereka akan berkolaborasi dalam penyelidikan.
“Kepatuhan hukum di mana pun kami beroperasi di seluruh dunia adalah prinsip dasar Hon Hai Technology Group (Foxconn),” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan aktif bekerja sama dengan unit terkait dalam pekerjaan dan operasional terkait,” tambahnya.
Selain itu, menurut Global Times, departemen sumber daya alam Tiongkok melakukan penyelidikan langsung tentang penggunaan lahan oleh perusahaan utama Foxconn di provinsi Henan dan Hubei.
Masalah Internal Foxconn di Negeri Tirai Bambu
Perusahaan yang secara resmi dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry Co Ltd. adalah pembuat iPhone terbesar dan salah satu perusahaan terbesar di dunia. Di mana para petingginya menjadi orang yang terpandang di Tiongkok.
Oleh karena itu, Terry Gou, pendiri Foxconn, cukup percaya diri dengan mencalonkan diri sebagai kandidat independen dalam pemilihan Presiden Taiwan pada bulan Januari.
Mengingat ketegangan yang meningkat di antara Taiwan dan Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, pemilu ini diperkirakan akan memiliki dampak yang signifikan.
Meski begitu, nantinya akan ada masalah-masalah yang semakin memanas jika Terry Gou terpilih. Seperti klaim Beijing atas pulau dengan pemerintahan sendiri ini semakin kuat.
Serta para kandidat presiden memiliki cara yang berbeda untuk menangani masalah ini.
Berdasarkan pengalamannya selama bertahun-tahun bekerja di Tiongkok, Gou telah menempatkan dirinya sebagai pengganti Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, yang dianggap memusuhi Beijing.
Namun, ketika mengumumkan pencalonannya, Gou menyatakan bahwa ia tidak takut terhadap Tiongkok.
“Jika rezim Partai Komunis Tiongkok mengatakan, ‘jika Anda tidak mendengarkan saya, saya akan menyita aset Anda dari Foxconn,’ saya akan mengatakan, ‘Ya, Tolong lakukan itu!”’” kata Gou.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.