Ganjar sadar betul jika rakyat adalah kekuatan utama dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Oleh karena itu, meski menghadapi putra Presiden Joko Widodo sekalipun dia tidak takut.
“Saya tenang kok, dan kami ini tenang semua, karena kami sangat yakin ada rakyat Indonesia bersama kami untuk menjaga demokrasi di negeri ini. Bapak/Ibu yang sangat saya hormati, perjalanan demokrasi ini memang kadang2 lurus, kadang2 berliku seperti aliran air, tapi percayalah, air yang mengalir itu dia akan mengikuti arah batinnya.”
“Dia tidak akan bisa dibendung dengan cara apapun, dan kalau bendungan itu dia paksakan, dia akan tetep mencari jalannya sampai tiba di muara. Muara itulah muara demokrasi yang hari ini kita idamkan dan tentu saja inilah kesepakatan hari ini yang mesti kita jaga.”
“Bapak/Ibu, saya ingin sampaikan dalam kesempatan yang berbahagia ini, setelah ini kita mesti bisa memastikan bahwa arah reformasi musti kita tuntaskan. Demokrasi yang berjalan jurdil, situasi yang bisa berjalan pada rel, dan kita selenggarakan dengan betul-betul membawa integritas yang jauh, jauh sekali dari unsur KKN, harus kita pastikan.”
Ganjar juga menegaskan bahwa ia ingin menyelamatkan konstitusi di negeri ini. Pasalnya setiap keputusan mengedepankan kepentingan golongan bukan seluruh golongan.
“Inilah amanat reformasi dan inilah amanat konstitusi yang sekarang kita pegang, dan tentu kita musti menyelamatkan seluruh golongan, seluruh kelompok masyarakat, dan bagaimana sejatinya kita menjaga NKRI.”
“Bapak/Ibu, diam itu bukanlah pilihan, dan bicara, ungkapkan, dan laporkan praktek tidak baik yang akan menciderai demokrasi. Saya terima kasih karena pasangan nomor 1 dan pasangan nomor 2 punya komitmen yang sama, kami sangat senang, mari kita tunjukkan integritas dan kejujuran itu sampai dengan pikiran, batin, dan perkataan kita,” pungkasnya. (pam/ads)