Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Gelar Lomba Asah Terampil KWT, Wali Kota Tanjungpinang: Dorong Produktivitas Wanita Petani

Gelar Lomba Asah Terampil KWT, Wali Kota Tanjungpinang: Dorong Produktivitas Wanita Petani
Kegiatan lomba asah terampil KWT di Tanjungpinang | sumber Indonesia Kini

ANDALPOST.COM – Perlombaan asah terampil Kelompok Wanita Tani (KWT) tingkat Kota Tanjungpinang dibuka secara resmi oleh Wali Kota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP.,M.M. Peresmian tersebut dilakukan di Gedung PKK, Senggarang pada Rabu (23/8/2023). Tak sampai di situ, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sumber daya Kelompok Wanita Tani (KWT). 

Melalui kegiatan ini, Rahma memiliki harapan kepada peserta lomba agar dapat menyajikan penampilan yang sangat baik sehingga hasilnya pun maksimal. Bagi kelompok terbaik akan memperoleh kesempatan sebagai perwakilan peserta tingkat Kota Tanjungpinang dan bisa berkontribusi positif bagi masyarakat luas.

“Saya harap yang mengikuti perlombaan dapat menjadi contoh bagi kelompok lainnya dan mampu berkontribusi positif di tengah-tengah masyarakat,” harap Wali Kota Tanjungpinang, melalui situs resmi Kota Tanjungpinang.

Gelar Lomba Asah Terampil KWT, Wali Kota Tanjungpinang: Dorong Produktivitas Wanita Petani
Wako Rahma bersama kelompok peserta lomba asah terampil bagi 8 KWT Tanjungpinang | sumber Harian Kepri

Lebih lanjut, Wali Kota Rahma juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Tanjungpinang memberikan dukungan penuh terhadap seluruh program positif yang dilaksanakan. Terlebih lagi, bagi program yang dapat mendorong produktivitas dan kreativitas sehingga kesejahteraan masyarakat pun meningkat.

“Kami mendukung program-program yang mendorong produktivitas dan kreativitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Rahma.

Peran Kelompok Wanita Tani (KWT)

Dikatakan Rahma, Kelompok wanita Tani merupakan suatu wadah untuk mengelola dan mengekspresikan berbagai pemikiran di bidang pertanian bagi masyarakat khususnya kaum wanita. Di samping itu juga sebagai sarana untuk memperluas pemahaman dan wawasan bagi anggota kelompok. Sehingga mereka pun dapat menjadi pribadi yang terus kreatif dan inovatif mengikuti perkembangan zaman.

“KWT berperan penting sebagai salah satu tonggak penghasil pangan Tanjungpinang yang 95% pangannya berasal dari luar daerah, dan jika terjadi Force Majeure maka Tanjungpinang akan rawan pangan,” ujar Rahma dalam sambutan resminya.

“Untuk mencapai kedaulatan pangan perlu kerjasama dan kerja keras dari seluruh stakeholder pangan di Tanjungpinang dalam mendukung ketahanan pangan. Peran KWT sangat diharapkan” imbuhnya.

Hadiah Perlombaan asah terampil Kelompok Wanita Tani (KWT) tingkat Kota Tanjungpinang

Dikatakan Rahma, salah satu hal yang menarik dari kegiatan lomba ini adalah terdapat pembagian hadiah berupa uang tunai. Masing-masing kelompok peserta yang mendapatkan Juara 1 memperoleh sebesar Rp 5 juta. Kemudian, bagi peserta yang mendapat juara 2 diberi sebesar Rp 4 juta, dan pemenang juara 3 memperoleh sebesar Rp 3 juta.

“Kegiatan lomba ini, juga dilengkapi dengan hadiah menarik berupa uang, seperti juara 1 mendapatkan hadiah sebesar Rp5 juta, juara 2 sebesar Rp4 juta, juara 3, Rp3 juta, dengan adanya hadiah ini maka diharapkan seluruh peserta bersaing menampilkan yang terbaik,” ujarnya.

Tanggapan Kepala DP3 Kota Tanjungpinang

Yoni Fadri selaku Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang menyampaikan para peserta Kelompok Wanita Tani (KWT) Tanjungpinang berjumlah sebanyak 50 kelompok. Para peserta tersebut berasal dari 18 kelurahan yang ada di wilayah tersebut.

Pada perlombaan tersebut, dilakukan proses penyeleksian yakni melalui dua tahap yaitu seleksi lapangan dan asah terampil tingkat kecamatan. Apabila telah didapatkan peserta terbaik, maka peserta tersebut berhak untuk menjadi perwakilan tingkat kota ke 8 KWT.

“Yang berhasil melaju ke tingkat kota adalah 8 KWT,” ujar Yoni Fadra.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa pemahaman peserta mulai dari bisa menanam hingga sampai panen akan ditampilkan melalui penyelenggaran perlombaan tersebut.

“Nanti dinilai dari pemahaman mereka, dan inovasi apa saja yang mereka buat tentang pertanian, hingga ke praktik,” lanjut Dinas DP3 Kota Tanjungpinang itu. (rnh/fau)