ANDALPOST.COM – Salah satu gunung berapi aktif terbesar di dunia, Mauna Loa, Amerika Serikat (AS) meletus untuk pertama kalinya pada Senin (28/11/2022). Letusan terakhir, sekitar 40 tahun yang lalu.
Diketahui, gunung yang terletak di Hawaii itu memuntahkan puing-puing dan abu vulkaniknya, membuat warga setempat panik. Informasi ini disampaikan oleh pihak berwenang yang dilaporkan oleh The Guardian.
Komentar USGS
Menurut lembaga Geologi Survei Amerika Serikat (USGS), letusan awal dimulai pada Minggu malam, di puncak kaldera gunung berapi di Big Island.
Lalu, pada Senin pagi, dikatakan bahwa aliran lahar gunung itu tertahan di area puncaknya. Sehingga, erupsi berkemungkinan tidak akan mengancam masyarakat yang ada di sekitarnya.
“Meskipun begitu, aliran lahar di kawasan puncak ini bisa terlihat dari Kona. Saat ini tidak ada indikasi adanya migrasi letusan ke zona keretakan,” kata Observatorium Gunung Api Hawaii.
Zona keretakan adalah tempat sebuah gunung api terbelah, batuan di tempat tersebut retak dan relatif lemah sehingga magma akan lebih mudah muncul di sana.
Durasi Letusan Gunung Mauna Loa
Selain itu, juru bicara USGS, Miel Corbett, mengatakan bahwa sampai saat ini mereka masih belum mengetahui berapa lama gunung berapi itu akan meletus.
Mereka juga mengatakan, para ahli masih belum bisa memprediksi apakah lava yang ada di bagian tersebut akan mengalir ke daerah penduduk atau tidak.
“Tapi saya bisa memberitahukan kepada kalian bahwa kami terus berkomunikasi dengan Pertahanan Sipil Hawaii. Dan, mereka memberikan informasi terbaru kepada warga setempat,” ujar Corbett.
Meskipun tidak ada indikasi lava yang akan keluar dari puncak. Badan Pertahanan Sipil Hawaii, telah membuka posko-posko dan tempat berlindung untuk warga yang ingin mengungsi.
Diketahui, posko evakuasi tersebut berada di daerah Kailua-Kona dan Pahala.
Dampak Letusan
Berdasarkan laporan yang beredar, warga di sekitar tempat itu telah mengungsi secara mandiri di sepanjang pantai Kona Selatan.
Beberapa foto menunjukkan aktivitas lava keluar dari kaldera, juga beredar di media sosial.
“Gambar telah muncul di media sosial yang menunjukkan aktivitas lava di luar kaldera. Saat ini belum ada konfirmasi mengenai adanya lahar yang mengarah ke zona retakan,” kata Corbett.
Aljhasil, USGS sudah memperingatkan warga yang berada di wilayah berisiko terkena dampak erupsi.
Mereka diminta untuk meninjau kembali dan mempersiapkan dengan andal, jika aliran lahar Mauna Loa sampai di tempatnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.