ANDALPOST.COM — Sebuah gunung berapi meletus di barat daya Islandia, Senin (18/12/2023) malam. Gunung berapi tersebut memuntahkan lava serta asap ke wilayah yang lebih luas setelah berminggu-minggu aktivitas gempa bumi semakin intens.
Menurut Kantor Meteorologi setempat, aktivitas itu mengancam kota-kota terdekat.
Khawatir akan terjadi letusan besar di semenanjung Reykjanes, pihak berwenang bulan lalu mengevakuasi hampir 4.000 penduduk kota nelayan Grindavik dan menutup spa panas bumi Blue Lagoon di dekatnya.
“Peringatan: Letusan dimulai di utara Grindavik oleh Hagafell,” kata Kantor Met di situsnya, mencatat bahwa letusan dimulai hanya beberapa kilometer dari kota dan retakan di tanah membentang ke arah desa yang terletak sekitar 40 km (25 mil), barat daya ibu kota Islandia, Reykjavik.
Bandara Internasional Keflavik di dekat Reykjavik tetap buka, meskipun ada banyak penundaan baik untuk kedatangan maupun keberangkatan.
Gambar dan siaran langsung letusan menunjukkan batuan cair yang dimuntahkan secara spektakuler dari celah di tanah. Warnanya kuning cerah dan oranye sangat kontras dengan langit malam nan gelap.
“Aktivitas seismik bersama dengan pengukuran dari perangkat GPS menunjukkan bahwa magma bergerak ke arah barat daya dan letusan mungkin berlanjut ke arah Grindavik,” kata Kantor Meteorologi.
“Retakan di permukaan bumi memiliki panjang sekitar 3,5 km dan berkembang pesat,” tambahnya.
Sekitar 100 hingga 200 meter kubik (3.530 hingga 7.060 kaki kubik) lava muncul per detik. Beberapa kali lebih banyak dibandingkan letusan sebelumnya di wilayah tersebut, kata Kantor Meteorologi.
Polisi setempat mengatakan mereka telah meningkatkan tingkat kewaspadaan sebagai akibat dari wabah tersebut. Pertahanan sipil negara tersebut pun memperingatkan masyarakat untuk tidak mendekati daerah tersebut sementara petugas darurat sedang menilai situasi.
Aktivitas Geologi
Terletak di antara lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara, salah satu lempeng terbesar di planet ini, Islandia adalah titik panas seismik dan vulkanik karena kedua lempeng tersebut bergerak ke arah yang berlawanan. Namun letusannya masih sulit diprediksi.
Pada pertengahan November, penduduk Grindavik diusir dari rumah mereka pada tengah malam karena tanah berguncang, jalan retak, dan bangunan mengalami kerusakan struktural.
Para seismolog percaya bahwa letusan akan segera terjadi, namun aktivitas geologi kemudian mereda.
Semenanjung Reykjanes dalam beberapa tahun terakhir memang mengalami beberapa letusan di daerah yang tidak berpenghuni.
Pada bulan Maret 2021, air mancur lava meletus dari celah di tanah berukuran panjang antara 500 hingga 750 meter (1.640 hingga 2.460 kaki) di sistem vulkanik Fagradalsfjall di kawasan itu.
Aktivitas vulkanik di daerah tersebut berlanjut selama enam bulan pada tahun itu, mendorong ribuan warga Islandia dan wisatawan mengunjungi lokasi tersebut.
Pada bulan Agustus 2022, terjadi letusan selama tiga minggu di wilayah yang sama, disusul letusan lainnya pada bulan Juli tahun ini.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.