ANDALPOST.COM — Biaya tes kesehatan atau medical check up yang dianggap terlalu mahal dikeluhkan oleh Partai Buruh Kota Sukabumi.
Hal ini mengakibatkan Partai Buruh Kota Sukabumi hanya mendaftarkan sebanyak lima bakal calon legislatif atau bacaleg ke KPU Kota Sukabumi.
Y Royani selaku Ketua Partai Buruh Kota Sukabumi mengatakan, bahwa pada data awal yang tercatat, terdapat sebanyak 35 orang bacaleg yang telah terkumpul untuk mengisi tiga daerah pemilihan.
Namun, karena biaya tes kesehatan yang terlalu tinggi ini, perlahan para kader buruh mundur untuk maju sebagai bacaleg.
Royani kepada sekelompok wartawan pada Minggu (14/5) mengatakan bahwa salah satu kemungkinan banyaknya para kader bacaleg mundur adalah karena biaya tes kesehatan. Sebab berdasarkan pernyataannya, mereka para buruh sangat sederhana.
“Informasinya mereka itu ada terkait dengan sistem terbuka dan tertutup. Yang kedua mungkin untuk biaya seperti medical check up saja mereka. Yang namanya buruh kita ya sangat sederhana,” ucapnya.
Royani juga mengatakan, bahkan biaya tes kesehatan di RSUD saja lebih mahal dibandingkan tempat lain.
“Saya sih berharap di Kota Sukabumi khususnya RSUD untuk biaya ini mahal, terus terang saja mahal dibanding dengan tempat yang lain, ada yang Rp600 ribu sampai Rp400 ribu,” tambahnya.
Tidak hanya itu, ia juga berpendapat bahwa biaya tes kesehatan yang disediakan di RSUD Kota Sukabumi ini memberatkan para anggota Partai Buruh yang ingin mendaftarkan dirinya jadi Bacaleg.
Ia mengatakan, bahwa harga tes kesehatan semua sama, “Rp813 ribu, semua sama,” ujarnya.
Target Partai Buruh
Mengingat hanya ada lima orang dari partainya yang menjadi pendaftar bacaleg, pihaknya menargetkan satu kursi di DPRD Kota Sukabumi.
Royani mengatakan, bahwa pada umur partai yang masih baru ini, mereka mengusung sosok yang dapat mendengarkan aspirasi masyarakat.
Lebih lanjut lagi, meskipun pabrik yang ada di Kota Sukabumi tidak banyak, Partai Buruh telah menciptakan strategi untuk mendapatkan suara di pemilu 2024.
Hal ini rencananya, akan mereka peroleh mulai dari serikat perbankan, UMKM, dan tentu saja buruh lainnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.