Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Harga Bahan Makanan Melonjak, Masyarakat Inggris Pilih Makanan Microwave

Harga Bahan Makanan Melonjak, Masyarakat Inggris Pilih Makanan Microwave
Ilustrasi inflasi Inggris yang menyebabkan kenaikan harga bahan makanan dan makanan. (The Andal Post/Eeza Putri)

ANDALPOST.COM – Semakin banyak masyarakat Inggris yang lebih memilih untuk makan makanan yang dimasak dengan microwave untuk menghemat uang.

Hasil penelitian ini dilakukan oleh Kantar Group, yang merupakan sebuah perusahaan konsultasi merek dan juga analisis data, yang berkantor pusat di Inggris.

Kantar menemukan ada sebanyak 4% lebih sedikit, makanan yang dibuat menggunakan oven dalam 12 minggu hingga 11 Juni dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, konsumsi makanan microwave meningkat menjadi 8%.

Meskipun inflasi harga bahan makanan telah melambat ke level terendah sejak awal 2023, tetapi harga bahan makanan tetap saja masih sangat tinggi.

Kantar mengatakan sebanyak hampir 70% rumah tangga mengatakan bahwa mereka sangat khawatir dengan kenaikan harga pangan ini.

Hal ini tentu berefek kepada masyarakat menjadi lebih perhatian mengenai apa yang akan mereka makan, dan bagaimana cara mereka memasak makanan tersebut.

Hal ini dijelaskan oleh Fraser McKevitt, kepala wawasan ritel dan konsumen di Kantar.

“Orang-orang semakin memikirkan tentang apa yang mereka makan dan bagaimana mereka memasak karena krisis biaya hidup berdampak pada perilaku tradisional,” jelasnya.

Kemudian, berdasarkan penelitian pada perilaku masyarakat, mereka melihat bahwa masyarakat jadi lebih memilih hidangan makanan yang lebih sederhana.

“Perubahan paling menonjol yang kami lihat adalah orang menyiapkan hidangan yang lebih sederhana dengan bahan yang lebih sedikit,” ucapnya.

Selain itu, karena meningkatnya konsumsi makanan yang dimasak menggunakan microwave, tentu saja ini menandakan penggunaan kompor untuk memasak berkurang.

“Kami juga melihat pengurangan penggunaan kompor dan peningkatan makan yang disiapkan dengan pemanggang roti dan panggangan,” tuturnya.

Dalam penelitian ini juga terlihat bahwa harga grosir naik sebanyak 16,5% dalam empat minggu hingga 11 Juni, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

McKevitt mengatakan ini merupakan angka bulanan paling tinggi keenam selama 15 tahun terakhir, meskipun kenaikan harga sudah mulai mereda.

Meskipun sekarang harga makanan belum menurun, berdasarkan perkiraan, harga akan menurun dalam beberapa bulan mendatang.

“Kenaikan harga sekarang dibandingkan dengan tingkat kenaikan inflasi bahan makanan yang terlihat musim panas lalu, yang berarti akan terus turun dalam beberapa bulan mendatang, hasil yang disambut baik untuk semua orang,” ucapnya.

Penelitian Kantar juga menunjukkan bahwa rumah tangga banyak yang mencari cara untuk menghemat biaya pengeluaran. Mereka memilih berbelanja di supermarket yang memiliki labelnya sendiri.

Total pengeluaran untuk hal ini naik sebanyak 41% sejak tahun lalu.

Kemudian, terdapat lonjakan pada penjualan toko diskon, Aldi dan Lidl, sebesar 24,6% dan 23,2%. Hal ini membuat kedua toko tersebut menjadi pasar grosir yang semakin besar.

Harga Makanan yang Kerap Tinggi

Harga Bahan Makanan Melonjak, Masyarakat Inggris Pilih Makanan Microwave
Kondisi harga makanan di salah satu supermarket Inggris. (Sumber: Getty Images/Justin Tallis via CNBC)

McKevitt mengatakan bahwa konsumen akan terus dirugikan bahkan hingga saat musim panas nanti telah berlalu.

Hal ini dikarenakan, harga makanan favorit di negara tersebut seperti es krim dan air mineral mengalami kenaikan sekitar seperlima sejak tahun lalu.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.