ANDALPOST.COM – Pemimpin oposisi Thailand, Partai Maju, mengatakan pada, Senin (15/5/2023) bahwa ia telah melakukan kontak dengan setidaknya lima partai oposisi. Hal itu untuk membentuk koalisi dan memperingatkan setiap upaya untuk mencampuri hasil pemilihan akan datang dengan “harga yang lumayan”.
Partai Pita Limjaroenrat, 42 tahun, menempati posisi pertama dalam pemilihan hari Minggu (14/5/2023), diikuti oleh oposisi kelas berat populis Pheu Thai. Ia mengatakan bahwa dirinya telah mengusulkan aliansi yang akan menguasai 309 kursi dan dia siap untuk menjadi perdana menteri.
Pita mengatakan bahwa dia telah mengucapkan selamat kepada Ms Paetongtarn Shinawatra untuk kampanye yang berjuang keras. Ia juga mengundang Partai Pheu Thai serta empat lainnya untuk membentuk koalisi 309 anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan.
Partai Maju juga akan mempertimbangkan pembentukan tim transisi. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan kelancaran serah terima dari pemerintahan sebelumnya.
Menghormati Hasil Pemilu
Dia mengatakan semua pihak harus menghormati hasil pemilu dan tidak ada gunanya menentangnya.
“Saya tidak khawatir tapi saya tidak ceroboh,” imbuh Limjaroenrat dalam konferensi pers.
“Ini akan menjadi harga yang cukup besar untuk dibayar. Jika seseorang berpikir untuk menyanggah hasil pemilu atau membentuk pemerintahan minoritas,” tambahnya.
Baik Partai Maju dan Pheu Thai mengalahkan partai-partai yang memiliki hubungan dengan tentara royalis pada hari Minggu (14/5/2023).
Tetapi, jauh dari kepastian oposisi akan membentuk pemerintahan berikutnya, dengan aturan parlemen. Dirancang oleh militer setelah kudeta tahun 2014 yang condong mendukung sekutunya.
Untuk mengatur, kesepakatan mungkin perlu dibuat dengan banyak kubu, termasuk partai saingan dan anggota Senat yang ditunjuk junta. Partai saingan dan anggota senat tersebut memiliki catatan mendukung partai konservatif yang dipimpin oleh para jenderal.
Senat mengambil bagian dalam pemungutan suara gabungan dari 750 kursi parlemen bikameral tentang siapa yang menjadi perdana menteri dan membentuk pemerintahan. Dukungan lebih dari setengah dari dua majelis, atau 376 suara, diperlukan.
Pheu Thai belum mengumumkan rencana aliansi apa pun. Limjaroenrat mengatakan ada tanggapan positif dari pihak lain terhadap usulannya.
Partai Militer Kalah, Tapi Tidak Keluar
Hasil pemilihan awal tampaknya menjadi pukulan telak bagi militer dan sekutunya. Namun, dengan aturan parlementer di pihak mereka dan beberapa pialang kekuasaan yang berpengaruh di belakang mereka, mereka masih dapat berperan dalam pemerintahan.
Partai Maju didorong oleh gelombang kegembiraan di kalangan pemuda atas agenda liberal dan janji perubahan yang berani. Termasuk memecah monopoli dan mereformasi undang-undang yang menghina monarki.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.