Keyakinan yang Keliru
Bayi pertama Folbigg, Caleb, meninggal pada tahun 1989, diikuti oleh Patrick pada tahun 1991, Sarah pada tahun 1993 dan terakhir Laura pada tahun 1999.
Tiga kematian pertama awalnya dikaitkan dengan Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS), sebuah istilah yang digunakan ketika bayi di bawah usia 1 tahun meninggal tanpa alasan nan jelas.
Pada usia 18 bulan, Laura adalah anak Folbigg yang paling lama hidup, dan polisi mulai menyelidiki setelah ahli patologi forensik menandai penyebab kematiannya belum dapat ditentukan.
Ia didakwa dan dihukum karena berita utama surat kabar menyatakan Folbigg sebagai pembunuh berantai di Australia. Lantas selama berpuluh-puluh tahun, Folbigg mendekam di penjara.
Namun, pada Kamis (14/12/2023), Ketua Hakim Andrew Bell mengatakan hakim pengadilan banding setuju dengan temuan Bathurst bahwa ditemukan bukti ilmiah baru yang substansial dan ekstensif melebihi bukti sebelumnya.
Mereka juga menemukan bahwa buku hariannya, jika dilihat dalam konteks penuh dan didukung oleh bukti ahli psikologis dan psikiatris baru bukanlah pengakuan bersalah.
Di luar pengadilan, pengacara Folbigg, Rhanee Rego, mengatakan tim hukum Folbigg sekarang akan meminta kompensasi, yang menurut perkiraannya berjumlah besar.
“Saya belum siap menyebutkan angkanya, tapi jumlahnya akan lebih besar dari pembayaran substansial yang pernah dilakukan sebelumnya,” katanya.
Mereka juga mendorong seluruh negara bagian Australia untuk membentuk badan independen yang melakukan peninjauan kembali. Seperti Komisi Peninjauan Kasus Pidana, untuk mencegah terjadinya miscarriage of justice di masa depan.
“Penderitaan perempuan yang tidak bersalah dapat dan harus diakui dan menjadi dorongan besar untuk memperbaiki sistem hukum kita,” kata Rego. (spm/ads)