Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

PM Jepang Rombak Kabinet sebagai Upaya Atasi Masalah Keuangan

PM Jepang Fumio Kishida (Foto: Xinhua/Zhang Xiaoyu/Pool via REUTERS)

ANDALPOST.COM — Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida mulai mengganti sejumlah anggota penting kabinetnya, Kamis (14/12/2023).

Hal itu ia lakukan untuk mengendalikan dampak buruk dari salah satu skandal terbesar yang dihadapi partainya selama beberapa dekade.

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno dan Menteri Perindustrian Yasutoshi Nishimura termasuk di antara mereka yang mengumumkan pengunduran diri usai Kishida mengatakan tengah menyelesaikan perombakan kabinet dalam 16 bulan.

Empat menteri semuanya berasal dari faksi terbesar dan terkuat dalam Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa. Mereka juga sedang diselidiki oleh jaksa dan beberapa wakil menteri akan diganti.

Mantan Menteri Luar Negeri Yoshimasa Hayashi membenarkan bahwa ia telah ditunjuk untuk menggantikan Matsuno di jabatan penting yang bertanggung jawab mengkoordinasikan kebijakan di seluruh pemerintahan atas nama perdana menteri.

“Mengingat berbagai tuduhan terkait dana politik yang menggoyahkan kepercayaan masyarakat terhadap politik, dan berbagai tuduhan terkait dana politik saya sendiri, saya telah mengajukan pengunduran diri,” kata Matsuno dalam konferensi pers, Kamis.

Jaksa telah meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap faksi Abe di LDP, yang namanya diambil dari nama mendiang perdana menteri Shinzo Abe.

Jaksa juga mulai mengintrogasi puluhan anggota parlemen atas tuduhan menerima sekitar Rp 54 miliar hasil penggalangan dana yang hilang dari rekening partai, outlet berita dilaporkan.

Penyidik ​​akan mulai mencari bukti di kantor anggota parlemen paling cepat minggu depan, menurut lembaga penyiaran NTV.

Penyelidikan juga akan memeriksa apakah faksi LDP lainnya, termasuk yang dipimpin oleh Kishida hingga pekan lalu juga turut terlibat.

Kantor kejaksaan mengatakan pihaknya tidak dapat segera mengomentari penyelidikan yang sedang berlangsung.

Polemik

Beberapa pengamat politik membandingkan kasus ini dengan skandal Rekrut pada akhir tahun 1980-an, ketika tuduhan insider trading menyebabkan perdana menteri saat itu, Noboru Takeshita, dan beberapa pejabat penting pemerintah lainnya mengundurkan diri.

Fumio Kishida (Foto: Eugene Hoshiko/Pool via REUTERS)

Sejak berita tentang skandal terbaru ini tersebar beberapa minggu lalu, dukungan publik terhadap Kishida menurun menjadi sekitar 23 persen.

Angka itu merupakan hasil terendah sejak ia menjabat pada Oktober 2021, menurut jajak pendapat baru-baru ini.

Dukungan bagi LDP juga turun di bawah 30 persen untuk pertama kalinya sejak tahun 2012 lalu.

Ketika LDP kembali berkuasa setelah dominasi politik Jepang pasca perang melemah, menurut jajak pendapat NHK minggu ini.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.