Harapan Dokter dan Ilmuwan
Bulan kemarin, para CEO perusahaan farmasi, bertemu dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, untuk melobi perlindungan hak kekayaan intelektual.
Hal itu terjadi, di tengah adanya seruan dari pakar masyarakat kesehatan masyarakat, untuk menunda aturan tersebut.
Selain itu, kelompok ilmuwan ini juga menyampaikan harapannya kepada para pemimpin G7 untuk satu suara, bersama dengan para ilmuwan dan dokter. Tentunya, untuk kesejahteraan kesehatan masyarakat dunia.
“Sebagai pemimpin G7, Anda memiliki kekuatan untuk mempengaruhi bagaimana dunia memilih untuk bersiap-siap. Serta, merespon pada pandemi yang akan datang di masa depan,” ujar kelompok ilmuwan.
“Kami harap, Anda akan mendukung para ilmuwan dan dokter untuk mendukung kesetaraan dan hak untuk hidup. Daripada, hak untuk mengambil keuntungan dari keadaan darurat kesehatan,” tambahnya.
Akhir dari Pandemi
Pada acara Pemberian Paxlovid ke Kementerian Kesehatan di Jakarta pada Kamis, 13 April yang lalu.
Dr. Paranietharan, sebagai perwakilan WHO, pernah menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 ini diprediksikan dapat berakhir pada akhir tahun 2023.
Akan tetapi, deklarasi WHO pun telah mengindikasikan akhirnya dari pandemi global secara darurat pada awal bulan Mei ini.
Lebih lanjut, Dr. Paranietharan mengatakan bahwa dunia nantinya akan tetap hidup dengan Covid-19 (endemi), meskipun pihaknya sudah deklarasi akhir dari pandemi.
Maka itu, ia mendorong agar tiap-tiap negara dapat menyiapkan segala sarana dan prasarananya dalam bidang kesehatan untuk menunjang Covid-19. (ala/adk)