Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Imran Khan Sapa Para Pendukung Usai Kericuhan atas Penangkapannya

Imran Khan dan para pendukungnya. (Foto: Musa Virk/Twitter/Reuters)

Imran menuduh pemerintah berkolusi dengan militer untuk menggulingkannya dari jabatan.

“Semangat para pekerja kami untuk kebebasan (Haqeeqii Azadi) adalah sesuatu yang saya doakan agar Allah SWT menanamkan di negara kami suatu hari nanti. Hanya negara dengan pemuda yang menghargai kebebasan di atas kehidupan yang mencapai hal-hal besar. Ketika supremasi hukum melindungi hak-hak dasar mereka & pikiran mereka,” beber Khan.

Imran Khan Menuduh Pihak Berwenang Pakistan

Imran Khan backers throw stones at riot police officers firing tear gas on Wednesday.
Pendukung Imran Khan melemparkan batu ke arah petugas polisi anti huru hara yang menembakkan gas air mata pada hari Rabu (15/3/2023). (Foto: K.M. Chaudary/AP)

Mantan atlet kriket tersebut menuduh pihak berwenang Pakistan sengaja ingin menangkap dirinya untuk mengeluarkan Khan dari pemilihan pada bulan April mendatang.

“Pemerintah mereka takut jika saya berkuasa, saya akan meminta pertanggungjawaban mereka,” ungkap Khan.

“Mereka juga tahu bahwa meskipun saya masuk penjara, kami akan mengayunkan pemilihan tidak peduli apa yang mereka lakukan,” imbuhnya.

Pria berusia 70 tahun itu meyakini motif tuduhan atas dirinya ialah politik.

Sehingga, Khan menekankan segala bentuk upaya untuk menangkap dirinya dapat menyebabkan eskalasi kekerasan politik yang berbahaya di negara tersebut.

Ia juga percaya bahwa koalisi yang berkuasa di Pakistan mungkin pada akhirnya akan menggunakan dalih kekerasan untuk menunda pemungutan suara pada April mendatang.

Menteri Informasi Membantah

Namun, menteri informasi Pakistan Marriyum Aurangzeb membantah tegas pernyataan Imran Khan tersebut.

Dia mengatakan tidak ada keterlibatan politik dalam kasus Khan.

“Pemerintah tidak ada hubungannya dengan penangkapan (Khan), dan penangkapan itu tidak ada hubungannya dengan pemilu. Polisi hanya menuruti perintah pengadilan.”

“Alih-alih bekerja sama dengan petugas penegak hukum, Imran Khan melanggar hukum. Menentang perintah pengadilan dan menggunakan pekerja partainya sebagai perisai manusia untuk menghindari penangkapan dan memicu kerusuhan,” jelas Aurangzeb.