Lalu, sebuah portal perbandingan harga di Eropa, Idealo, mengatakan bahwa 65 persen pembeli online di Italia siap membeli sesuatu selama acara itu berlangsung.
Sementara, hampir 70 persen warga Perancis berencana untuk membelanjakan uangnya saat Black Friday dilaksanakan. Hal ini, disampaikan oleh laporan penelitian dari PwC France.
Berbeda dengan kedua negara tersebut, menurut Asosiasi Perusahaan Barang Konsumen Massal Spanyol, masyarakat Spanyol kurang tertarik dengan hal tersebut.
Hanya sekitar 24 persen warganya, yang berencana untuk memanfaatkan diskon saat Black Friday berlangsung.
Dampak untuk Perusahaan Global
Di sisi lain, Amazon (AMZN.O) telah memperkirakan adanya pertumbuhan pendapatan yang melambat untuk periode liburan selama beberapa tahun terakhir ini.
Diketahui, pekerja di Jerman dan Perancis sampai harus menurunkan harga barang mereka di seluruh dunia. Ini sebagai langkah, untuk mendapatkan target konsumen barang mereka.
Selain itu, sekitar seribu asisten toko Zara dan beberapa merek fashion lainnya milik Inditex (ITX.MC) di Spanyol juga mendatangi rumah para retailer. Alhasil, untuk menuntut kenaikan gaji yang lebih baik.
Pengecer listrik Inggris, Currys, juga mengatakan bahwa konsumen lebih banyak yang memprioritaskan produk domestik penting.
Antara lain, seperti oven dan barang yang hemat energi, seperti air fryers dan pengering pompa panas. (mic/fau)