ANDALPOST.COM — Belum genap sebulan ancaman krisis keuangan menghantam Amerika Serikat (AS). Pada saat itu, seluruh dunia dibuat ketar-ketir karena ancaman default negara adidaya tersebut.
Kekuatan Amerika Serikat dari banyak sektor membuat hampir semua negara bergantung pada kondisi ekonomi Amerika Serikat. Maka dari itu, negara yang juga menjadi rumah bagi industri-industri dunia ini sebisa mungkin menjaga kestabilan ekonominya agar tidak menyulitkan negara lain.
Pemerintah Amerika Serikat sendiri terus berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada 331 juta masyarakatnya untuk ikut membantu pemerintah dalam menghadapi krisis ekonomi. Salah satunya ialah dengan berbelanja secara bijak.
Berbelanja memang selalu menjadi pilihan para petinggi ekonomi untuk membantu menekan laju inflasi. Namun, yang dimaksud berbelanja ialah masyarakat harus bijak yaitu dengan melakukan pembelian sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.
Pada Jumat (30/6/2023), Pemerintah Amerika Serikat baru saja mengumumkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Amerika berhasil naik tipis dari bulan sebelumnya. Pada bulan Juni, Amerika Serikat mencatat adanya kenaikan sebesar 0,1%.
Meski mencatat adanya kenaikan di bagian konsumsi masyarakat, Pemerintah Amerika Serikat tetap harus memutar otak karena adanya penurunan di sektor lain. Seperti pembelian barang melalui kredit (turun 0,5%), pembelian kendaraan bermotor (turun 23,3%), sektor energi seperti bensin (turun 23,4%).
Tetapi di sektor-sektor lain sukses membawa tren positif seperti pengeluaran jasa yang naik 0,4% yang disokong oleh perawatan kesehatan, transportasi, perumahan dan utilitas.
Pengeluaran konsumen yang kuat menyumbang laju pertumbuhan ekonomi 2,0% pada kuartal terakhir. Menentang kekhawatiran resesi karena kenaikan suku bunga Fed yang besar dan kuat. Namun demikian, ekonomi sepertinya terus berjalan.
Pada kuartal ini, lapangan pekerjaan, perumahan baru, pemesanan barang sukses menguat dan defisit perdagangan barang menyempit di bulan Mei. Perkiraan pertumbuhan untuk kuartal kedua berkisar dari serendah tingkat 0,5% hingga setinggi 2,3%.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.