“Sebagai platform yang sangat tersembunyi, kemampuan SSN untuk beroperasi di perairan yang diperebutkan, memburu kapal perang dan kapal selam Tiongkok, mengendalikan jalur laut strategis dan titik-titik tersedak.”
“Serta memproyeksikan kekuatan dengan rudal jelajah jarak jauh menjadikannya salah satu cara paling efektif untuk mempersulit perencanaan militer Tiongkok. Dan memberi Beijing alasan untuk mengambil jeda sebelum menggunakan kekuatan,” tulis Ashley Townshend, peneliti senior untuk keamanan Indo-Pasifik di lembaga pemikir Carnegie Endowment for International Peace, dalam sebuah komentar.
“Fakta bahwa kapal selam Amerika, Inggris, dan, pada waktunya, SSN Australia akan beroperasi sebagai kekuatan gabungan serta kapal selam Australia juga ditempatkan di kapal selam Amerika dan Inggris. Meningkatkan momok eskalasi horizontal dengan memaksa Beijing untuk mempertimbangkan kemungkinan tindakan militer terhadap kapal selam tersebut.”
“SSN apa pun, atau pangkalan kapal selam itu sendiri, dapat memicu keterlibatan ketiga negara tersebut,” imbuhnya.
Tuduhan
Sementara itu Tiongkok mengutuk AUKUS sebagai tindakan proliferasi nuklir ilegal.
Kementerian luar negerinya menuduh Australia, Inggris, dan AS mengambil tindakan lebih jauh ke jalur yang salah dan berbahaya demi kepentingan geopolitik mereka sendiri.
Pakta AUKUS muncul dari mentalitas Perang Dingin yang hanya akan memotivasi perlombaan senjata. Di mana merusak rezim proliferasi nuklir internasional, dan membahayakan stabilitas dan perdamaian regional. (spm/ads)