ANDALPOST.COM – Kasus bullying tidak hentinya memenuhi highlight berita dan media sosial di Indonesia. Terbaru seorang anak di Kabupaten Malang, diberitakan tengah dirawat di rumah sakit karena dipukuli oleh temannya.
Selama 10 hari dirawat di rumah sakit, anak tersebut sempat koma selama satu hari.
Diketahui, kepala siswa kelas 2 SD itu ditendang oleh kakak kelas yang berada di kelas 6.
Pada awalnya, orang tua anak yang dibully tersebut tidak mengetahui bahwa anaknya sudah dirundung sejak kelas 1 SD. Hingga akhirnya, pada 11 November lalu anaknya pulang dengan wajah yang cemberut.
Keesokan harinya, ia muntah- muntah lalu kejang. Akhirnya si anak cerita bahwa dia habis dipukuli kakak kelasnya.
Tidak hanya itu, ternyata setiap hari uang sakunya yang sebesar Rp6 ribu diminta kakak kelasnya itu.
Yang paling disayangkan adalah, orang terdekatnya tidak mengetahui kejadian tersebut lebih awal. Orangtua menyebut, anak hanya diam karena takut diancam oleh si pembully.
Jadi sebaiknya sebagai orang tua dan orang terdekat, kita lebih peka dengan tanda-tanda anak sedang mengalami bullying atau tidak.
Berbagai Tips Perilaku Anak yang sedang Di-bully
Berikut ciri- ciri yang dapat diwaspadai orang tua:
1. Malas Berangkat Sekolah
Sekolah menjadi tempat yang paling sering terjadi bullying, sedangkan berangkat ke sekolah pun merupakan rutinitas anak setiap paginya.
Jika orang tua melihat anak tiba-tiba malas ke sekolah, atau sulit untuk berangkat, patut dicurigai terdapat hal ‘mengerikan’ yang dialami anak di sana.
Seandainya hal ini terjadi, orang tua baiknya mencari tahu kenapa anak enggan pergi ke sekolah. Apakah karena sakit, atau ada hal lain.
Jika tidak mendapatkan jawaban dari anak, orang tua bisa datang ke sekolah untuk bertanya langsung kepada pengajarnya. Atau jika mengenal teman sekolahnya, baiknya bertanya ke mereka.
2. Sering Mengeluh Sakit Kepala dan Sakit Perut
Sakit kepala dan sakit perut, merupakan tanda yang dapat terlihat jelas dan muncul akibat stress atau gangguan kecemasan.
Korban bullying sering kali mengalami banyak sekali tekanan. Seperti ketakutan untuk berangkat sekolah, marah karena uang sakunya diambil, dan juga bimbang untuk melapor atau tidak.
Jika anak mengeluh tentang hal itu, maka orang tua patut curiga dan segera mencari tahu penyebab sesungguhnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.