Inilah 4 Tanda Anak Mengalami Bullying, Orangtua Wajib Tahu

Ilustrasi anak sedang mengalami bullying (sumber: freepik.com)

ANDALPOST.COM – Kasus bullying tidak hentinya memenuhi highlight berita dan sosial media di Indonesia. Terbaru seorang anak di Kabupaten Malang  diberitakan tengah dirawat di rumah sakit karena dipukuli oleh temannya.

Selama sepuluh hari dirawat di rumah sakit, anak tersebut sempat koma selama satu hari.

Diketahui kepala siswa kelas 2 SD itu ditendang oleh kakak kelas yang berada di kelas 6.

Pada awalnya orang tua anak yang dibully tersebut tidak mengetahui bahwa anaknya sudah dirundung sejak kelas satu SD, hingga akhirnya pada 11 November lalu anaknya pulang dengan wajah yang cemberut.

Keesokan harinya ia muntah- muntah lalu kejang. Akhirnya si anak cerita bahwa dia habis dipukuli kakak kelasnya.

Tidak hanya itu, ternyata setiap hari uang sakunya yang sebesar Rp6 ribu diminta kakak kelasnya itu.

Yang paling disayangkan adalah orang terdekatnya tidak mengetahui kejadian tersebut lebih awal.

Orangtua menyebut anak hanya diam karena takut diancam oleh si pembully.

Jadi sebaiknya sebagai orang tua dan orang terdekat, kita lebih peka dengan tanda-tanda anak sedang mengalami bullying atau tidak.

#image_title

Berikut ciri- ciri yang dapat diwaspadai orang tua:

  1. Malas Berangkat Sekolah

Sekolah menjadi tempat yang paling sering terjadi bullying, sedangkan berangkat ke sekolah merupakan rutinitas anak setiap paginya.

Jika orang tua melihat anak tiba-tiba malas ke sekolah atau sulit untuk berangkat, patut dicurigai terdapat hal mengerikan yang dialami anak di sana.

Jika hal ini terjadi orang tua baiknya mencari tahu kenapa anak enggan pergi ke sekolah. Apakah karena sakit, atau ada hal lai.

Jika tidak mendapatkan jawaban dari anak, orang tua bisa datang ke sekolah untuk bertanya langsung kepada gurunya. Atau jika mengenal teman sekolahnya, baiknya bertanya ke mereka.

  1. Sering Mengeluh Sakit Kepala dan Sakit Perut

Sakit kepala dan sakit perut merupakan tanda yang dapat terlihat jelas dan muncul akibat stress atau gangguan kecemasan.

Korban bullying sering kali mengalami banyak sekali tekanan. Seperti ketakutan untuk berangkat sekolah, marah karena uang sakunya diambil, dan juga bimbang untuk melapor atau tidak.

Jika anak mengeluh tentang hal itu maka orang tua patut curiga dan segera mencari tahu penyebab sesungguhnya.

  1. Perubahan dalam Pertemanan

Perubahan dalam pertemanan dapat menjadi tanda bahwa anak memiliki potensi sedang mengalami bullying

Keengganan untuk bertemu teman-teman dapat menandakan intimidasi sedang terjadi di dalam kelompok pertemanannya.

Dalam hal ini orang tua dapat terus memantau melalui group bersama wali murid. Sehingga orang tua akan selalu tahu apakah anak sedang berhubungan baik dengan teman atau tidak.

  1. Mudah Menangis dan Terlihat Emosi saat Membahas Sekolah

Jika orang tua terbiasa mengobrol dengan anak mengenai sekolah, kegiatan hari ini apa, ada tugas atau tidak, pasti akan menyadari jika terdapat perubahan emosi pada anak saat membicarakan sekolah.

Hal tersebut dapat menjadi tanda bahwa anak memiliki kecemasan pada hal yang menyangkut sekolah.

Jika orang tua tidak terbiasa mengobrol dengan anak maka mulailah tanyakan bagaimana harinya di sekolah. Itu akan memberikan orang tua petunjuk mengenai apa saja yang anak alami selama di sekolah. (IMA/FAU)