Di sisi lain, Uni Eropa juga membuka suara akibat dari insiden ini.
Pihak Uni Eropa mengatakan bahwa mereka menantikan adanya adopsi cepat dari langkah-langkah keamanan yang perlu dilakukan oleh Irak untuk mengantisipasi insiden lebih lanjut.
Selain itu, insiden protes pembakaran kedutaan besar Swedia di Baghdad juga didukung oleh ulama Syiah Muqtada al-Sadr. Ia juga mendukung adanya protes rencana pembakaran Al-Qur’an kedua di Swedia dalam beberapa minggu ini.
Terkait dengan dukungan tersebut, al-Sadr diketahui sebagai ulama berpengaruh di Irak dan beberapa media lokal menjadi kelompok pro-Sadr.
Hal tersebut diketahui melalui unggahan beberapa video di grup Telegram One Baghdad yang memperlihatkan orang-orang berkumpul di kedutaan besar Swedia pada Kamis dini hari.
Para pengunjuk rasa itu meneriakkan slogan-slogan Pro-Sadr dan menyerang kompleks kedutaan dengan berteriak, “Ya, ya untuk Al-Qur’an”.
Akibat dari insiden tersebut, pihak berwenang Irak telah mengerahkan pemadam kebakaran sesaat setelah asap tebal mengepul di atas bangunan kedutaan Swedia. (zaa/rge)