Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

ISIS Akui Jadi Dalang Dibalik Ledakan Misa Katolik di Universitas Filipina

Satuan keamanan yang berjaga di lokasi tersebut Sumber: Channels Television

ANDALPOST.COM — Ledakan yang terjadi pada Minggu (3/12/2023) di sebuah acara Misa Katolik yang terletak di Universitas Filipina, telah diketahui dalang dibaliknya. 

ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan bom yang terjadi pada saat misa Katolik di sebuah universitas terkemuka di Filipina. Di mana mengakibatkan hilangnya empat nyawa dan banyak luka-luka secara tragis.

ISIS mengklaim hal tersebut lewat pernyataan yang dikirim lewat Telegram.

“Tentara kekhalifahan meledakkan alat peledak di sebuah pertemuan besar umat Kristen… di kota Marawi,” kata ISIS, seperti diberitakan AFP, Minggu (3/12/2023).

Kejadian Peledakan

Lokasi terjadinya ledakan yaitu di gedung olahraga Universitas Mindanao Sumber: Irish Examiner

Seperti yang sebelumnya telah diberitakan oleh The Andal Post, Serangan yang terjadi pada Minggu pagi, menargetkan pertemuan keagamaan di kapel universitas. Di mana mahasiswa dan dosen sedang menghadiri misa.

Bom yang dilaporkan disembunyikan di dalam ransel itu meledak di tengah kebaktian. Sehingga menimbulkan kekacauan dan kepanikan di antara para hadirin yang hadir di tempat tersebut. 

Sebelum ISIS mengaku jadi dalang dibalik kejadian tersebut, pihak berwenang melakukan  penyelidikan atas insiden tersebut. 

Tidak lama berselang, ISIS mengeluarkan pernyataan melalui sayap medianya yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. 

Kelompok yang terkenal dengan taktik brutal dan ideologi ekstremis ini memiliki sejarah menyasar agama minoritas di berbagai belahan dunia.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengutuk serangan itu dalam konferensi pers, dan berjanji untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan. 

“Kami tidak akan membiarkan terorisme dalam bentuk apapun mengguncang fondasi negara kami. Kami bersatu melawan tindakan kekerasan dan kebencian ini,” kata Duterte.

Kepolisian Nasional Filipina (PNP) dan pasukan militer telah disiagakan menyusul insiden tersebut. Langkah-langkah keamanan telah diperketat di sekitar universitas lain, tempat ibadah, dan tempat umum di seluruh negeri untuk mencegah serangan lebih lanjut.

Gereja Katolik di Filipina juga mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan kesedihan dan solidaritas terhadap para korban dan keluarga mereka.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.