Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Jadi Raja Nikel Dunia, Indonesia Punya Sederet Peluang dan Tantangan Kendaraan Listrik

Acara kendaraan listrik yang jarang sepi pengunjung Sumber: AntaraNews

ANDALPOST.COM — Industri otomotif Indonesia menghadapi tantangan dan peluang yang menarik di tengah dinamika ekonomi dan tren global. 

Salah satu kendala utama adalah ketergantungan pada impor komponen. Namun, sejumlah faktor mendukung masa depan yang cerah bagi sektor ini.

Salah satu hambatan utama yang dihadapi industri otomotif Indonesia adalah keterbatasan dalam pengembangan industri komponen dalam negeri.

Proses produksi saat ini masih bergantung pada impor komponen, yang menyulitkan pencapaian mandiri dalam rantai pasok. 

Meski demikian, sejumlah faktor mendukung pertumbuhan sektor ini. Termasuk pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil, peningkatan jumlah konsumen kelas menengah. 

Juga investasi dalam infrastruktur jalan tol dan jalan umum, yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan kendaraan.

Pemerintah turut berperan dalam memberikan insentif untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik (EV) sebagai solusi masa depan. 

Subsidi untuk kendaraan listrik roda dua dan pembebasan pajak untuk mobil listrik menjadi langkah positif dalam mendukung industri otomotif menuju keberlanjutan.

Transportasi Berkelanjutan

Selaras dengan tren global, Indonesia bergerak menuju transportasi berkelanjutan untuk mengurangi emisi karbon.

Industri otomotif juga menjadi fokus utama dalam penerapan revolusi “Industri 4.0” di Indonesia.

Meski demikian, tantangan utama muncul dalam ketersediaan sumber daya manusia terampil, terutama pada rantai pasok pemasok komponen.

Oleh karena itu, pelaku industri perlu meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui program pelatihan dan pemberdayaan.

Pentingnya perkembangan industri komponen otomotif diakui, dan pemerintah diharapkan untuk meningkatkan kualitas bahan baku lokal guna mengurangi ketergantungan pada impor.

Pertumbuhan positif terlihat dalam beberapa tahun terakhir, dengan peningkatan penjualan sepeda motor sebesar 19,4% dan penjualan mobil sebesar 10,85% pada tahun 2019.

Melihat ke depan, industri otomotif Indonesia dihadapkan pada pergeseran peran dari produsen mobil tradisional menjadi penyedia layanan e-mobilitas dengan infrastruktur pendukung yang memadai.

Pengembangan infrastruktur teknologi informasi yang terstandarisasi dan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan dan pengelolaan data di sektor ini.

Dengan strategi yang matang, industri otomotif Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin pasar e-mobilitas di kawasan Asia Tenggara.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.