Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Tiongkok Umumkan Reformasi, Tingkatkan Stabilitas dan Efisiensi Keuangan

Li Yunze, direktur Administrasi Regulasi Keuangan Nasional Tiongkok (NFRA), berbicara di Forum Lujiazui di Shanghai Sumber: US News

ANDALPOST.COM — Tiongkok sedang berusaha memperkuat stabilitas dan efisiensi sistem keuangan. Sebab regulator keuangan penting Tiongkok telah meluncurkan rencana komprehensif untuk mempercepat reformasi lembaga keuangan kecil dan menengah. 

Langkah-langkah transformatif ini merupakan komponen kunci dari strategi Tiongkok yang lebih luas untuk memodernisasi sektor keuangannya. Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan yang diumumkan pada Minggu (3/12/2023).

Inisiatif reformasi ini akan dilaksanakan di bawah lingkup regulator keuangan yang baru diberdayakan. Di mana dilengkapi dengan kewenangan yang lebih besar untuk mengawasi perilaku pasar dan lembaga keuangan tingkat mikro. 

Pada saat yang sama, Bank Rakyat Tiongkok akan mengalihkan fokusnya ke arah manajemen stabilitas ekonomi dan keuangan yang lebih luas. 

Dalam perubahan struktural, pengawas perbankan dan asuransi akan diintegrasikan ke dalam entitas baru, Administrasi Regulasi Keuangan Nasional, yang bertugas mengawasi semua sektor keuangan kecuali industri sekuritas.

Selain itu, Li Yunze selaku direktur Administrasi Regulasi Keuangan Nasional mengaku akan segera melakukan kerjasama dengan Administrasi Umum Pengawasan Keuangan untuk memperketat pengawasan industri keuangan selain pasar sekuritas. 

“Saat ini, pengoperasian sektor keuangan Tiongkok secara umum stabil dan ketahanan terhadap risiko secara keseluruhan kuat,” katanya.

Rekam Jejak Tiongkok

Bank Sentral Tiongkok Sumber: Bloomberg

Tiongkok, dengan rekam jejak reformasi pasar bebas sejak tahun 1979, telah mempertahankan posisinya sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.

Namun, tantangan yang terus-menerus terjadi, termasuk ketergantungan yang berlebihan pada investasi tetap dan ekspor. Lalu dukungan pemerintah terhadap badan usaha milik negara, sistem perbankan yang rapuh. Juga kesenjangan pendapatan yang semakin lebar, telah mendorong komitmen baru untuk mengatasi permasalahan ini.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.